paradapos.com l Sebuah kendaraan bawah laut tak berawak berukuran besar akan menjadi pengganda kekuatan yang kuat jika terjadi konflik dengan Tiongkok.
Boeing telah mengirimkan kapal selam robotik raksasa pertama ke Angkatan Laut AS, menandai perubahan besar dalam misi militer bawah air Amerika yang akan dilakukan di masa depan, demikian Defense One melaporkan.
Kendaraan Bawah Laut Tak Berawak Ekstra Besar (Extra-Large Unmanned Undersea Vehicle/XLUUV) bertenaga diesel, berdasarkan Echo Voyager Boeing dan dikenal sebagai Orca, dikirim setelah menyelesaikan serangkaian uji coba laut, kata laporan itu.
Defense One mengatakan XLUUV dapat dilengkapi dengan modul muatan hingga 34 kaki, sehingga panjang keseluruhannya menjadi sekitar 85 kaki.
Laporan tersebut mencatat bahwa Orca dirancang untuk melakukan misi penting jangka panjang, untuk mencapai dominasi maritim bawah laut dalam perubahan lingkungan dan perairan yang diperebutkan.
Defense One mencatat bahwa Angkatan Laut AS telah menetapkan Orca pertama sebagai Sistem Aset Uji (XLE0) dan akan menerapkan pembelajaran dari pengujian XLE0 ke Orca XLUUV 1 hingga 5, yang akan dibangun dan dikirimkan ke Angkatan Laut di masa depan.
Kapal selam tanpa awak ini dirancang untuk tetap berada di laut selama berbulan-bulan di perairan terbuka, padat, dan dengan sedikit campur tangan manusia.
Asiatimes.com melaporkan, para pejabat Pentagon telah membahas bagaimana kapal selam robotik berukuran besar dapat membantu militer AS meningkatkan kemampuannya, terutama di kawasan Pasifik, dan memberikan tantangan baru terhadap pembangunan militer Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2016, Wakil Menteri Pertahanan Robert Work mengunjungi pabrik Boeing di Huntington Beach, California, tempat Echo Voyager pertama kali dibangun dan Orca sekarang sedang dibangun.
Defense One mencatat bahwa Echo Voyager telah menghabiskan lebih dari 10.000 jam di laut dan “ transit ratusan mil laut secara mandiri.”
Dicatat juga bahwa pada tahun yang sama, 2016, Boeing bermitra dengan perusahaan pembuat kapal Huntington Ingalls Industries (HII) untuk mulai membangun Orca. Pada awal tahun 2021, HII mengumumkan telah menyelesaikan pembangunan pabrik yang akan merakit struktur lambung Orca.
Dalam laporan Hudson Institute pada bulan Juli 2023, Brian Clark mencatat bahwa tantangan bawah laut yang ditimbulkan oleh Rusia dan Tiongkok telah membuat domain bawah laut semakin diperebutkan, sehingga memberikan tantangan terhadap dominasi bawah laut AS.
Clark menyebutkan bahwa sistem tak berawak dapat menekan dan menghancurkan segala potensi pertahanan bawah laut. musuh dapat menerapkannya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: mirrorpontianak.com
Artikel Terkait