paradapos.com - MLFF atau Multi Lane Free Flow merupakan sebuah sistem pembayaran tol otomatis yang dapat memungkinkan kendaraan untuk melalui gerbang tol tanpa berhenti atau mengurangi kecepatan. Pada penggunaan teknologi MLFF, kendaraan akan dilengkapi dengan perangkat identifikasi elektronik, seperti Electronic Toll Collection (ETC) atau Electronic Road Pricing (ERP), yang akan terhubung dengan akun pembayaran.
Jadi ketika kendaraan melintasi gerbang tol, sistem secara otomatis mendeteksi identifikasi elektronik dan melakukan transaksi pembayaran tanpa memerlukan interaksi langsung dari pengemudi.
Penerapan teknologi tersebut, merupakan bentuk inovasi dan transformasi digital di Jalan Tol dengan konsep intelligent toll road system (ITRS).
Sistem ini mengacu pada Teknologi Toll Road 4.0. Dengan MLFF, pembayaran tol tidak perlu berhenti dan antre panjang lagi.
Teknologi Multi Lane Free Flow (MLFF) ini kabarnya akan segera diterapkan pada 2024 mendatang setelah melalui proses uji coba di beberapa titik. Salah satu keunggulan dari fasilitas ini adalah, pengguna tol sudah tidak pelu lagi berhenti untuk melakukan transaksi, melainkan hanya tinggal berjalan melalui gerbang tol.
MLFF ini nantinya akan menggantikan sistem pembayaran dengan kartu. Dengan adanya sistem baru ini, diharapkan dapat bisa memperlancar lalu lintas dan meminimalisir macet di gerbang tol. Uji coba MLFF sendiri tengah diuji coba di Jalan Tol Bali-Mandara.
Proses tersebut telah dilakukan sejak November, dan akan berlangsung hingga Januari 2024 mendatang. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jika Multi Lane Free Flow ini merupakan transaksi pembayaran tol yang dilakukan dalam kecepatan normal dengan menggunakan teknologi nirsentuh. Sehingga pada saat melakukan transaksi pembayaran, pengguna tol sudah tidak perlu lagi memberhentikan kendaraannya demi melakukan tapping elektronik.
Transaksi dengan teknologi MLFF ini akan terhubung lewat aplikasi Cantas di smartphone, dan menggunakan sistem server based dengan teknologi Global Navigation Satelit System (GNSS). Selanjutnya data kendaraan, akan di kenali menggunakan satelit.
Selanjutnya GPS akan menentukan lokasi yang di determinasi oleh satelit, proses map-matching akan berjalan di central system. Jadi saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, maka sistem akan melakukan kalkulasi tarif.
Penggunaan teknologi baru ini diperkirakan bakal mengurangi waktu transaksi menjadi 4 detik dibandingkan transaksi manual 10 detik. Wacana tentang penerapan MLFF ini sebenarnya telah ada sejak tahun 2021 lalu.
Pemerintah Indonesia melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bekerja sama dengan Roatex Indonesia Toll System (RITS), anak usaha Roatex Ltd. yang berasal dari Hungaria dalam menciptakan sistem ini. Selain selain memudahkan pengguna jalan, penerapan MLFF ini dapat juga meningkatkan efisiensi pendapatan tol, serta mengurangi tingkat kemacetan pada jam-jam padat. (Dari berbagai sumber/ Mifta Khurokhmah)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jabodetabek.id
Artikel Terkait