Mendorong Lebih Banyak UMKM Masuk Dunia Digital

- Selasa, 19 Desember 2023 | 10:20 WIB
Mendorong Lebih Banyak UMKM Masuk Dunia Digital

JAKARTA - Tahun 2023 sudah di akhir perjalanannya. Tahun 2024 sudah ada di depan mata. Pelaku ekonomi kini mulai mencari pola untuk mendongkrak pertumbuhan usahanya, salah satunya melalui medium ekonomi digital.

Sebagai pendorong pertumbuhan, pemerintah menyakini ekonomi digital tetap menjadi motor pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah pun perlu melakukan percepatan transformasi ekonomi digital selain meningkatkan infrastruktur.

Apalagi, pemerintah memprediksikan ekonomi digital akan menjadi backbonepertumbuhan. Seperti dikatakan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, nilai ekonomi digital hingga akhir tahun ini diperkirakan mencapai USD80 miliar atau setara dengan Rp1.266 triliun dengan asumsi kurs Rp15.450 per dolar AS.

Baca Juga: Banjarbaru Marching Band Competition, Pesona Harmoni dan Kreativitas dari 650 Peserta

Bahkan nilai itu diprediksi melonjak drastis menjadi USD360 miliar atau sekitar Rp5.561 triliun pada 2030. Optimisme nilai itu bakal bisa diraih karena negara ini memiliki potensi itu, baik talenta-talenta pelaku digital, selain pasar yang besar.

“Ekonomi digital akan eksponensial kenaikannya. Ini menimbulkan berbagai peluang dan juga tantangan mengenai kebijakan dan regulasi yang tepat untuk mengaktualisasi potensi yang dianggap sangat tinggi tersebut,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam satu acara “Digital Summit”, Selasa (28/11/2023).

Baca Juga: Tersangka Penyelundup Manusia Rohingya Ditahan di Banda Aceh

Dalam konteks itu, Sri Mulyani menambahkan, pihaknya akan terus mendorong untuk mengaktualisasi potensi tersebut, dalam bentuk digital payment dari sisi financiallendinginsurance, dan wealth management.

“Untuk itu, Kementerian Keuangan bersama tim Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), yakni Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus merumuskan kebijakan yang tepat terkait digital tersebut. Kami akan terus mencoba merumuskan kebijakan yang tepat untuk opportunity yang terbuka ini,” ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Sensasi Lezat Jajanan Tradisional, Kelezatan Tak Terbantahkan dari Putu Ayu

Dalam paparannya, ekonomi digital terdorong oleh subsektor ekonomi digital yakni e-commerce yang dapat bertumbuh hingga USD160 miliar atau sekitar Rp2.472 triliun pada 2030. Pada 2023, nilai ekonomi digital dari subsektor e-commercediperkirakan mencapai USD62 miliar atau naik 7 persen dari 2022 senilai USD58 miliar.

Begitu juga dari subsektor online travel. Subsektor itu diperkirakan akan mencapai USD6 miliar atau bertumbuh 68 persen dari 2022 yang mencapai USD3 miliar, sedangkan pada 2030 diperkirakan bisa menyentuh USD15 miliar.

Baca Juga: Eko Patrio, Uya Kuya, dan Pasha 'Ungu' Absen dari Pemeriksaan Bawaslu Terkait Aksi Bagi-Bagi Susu di CFD

Subsektor transportasi dan makanan akan mencapai USD20 miliar pada 2030 dan subsektor media online akan mencapai USD15 miliar. Bangsa Indonesia patut berbangga, lini usaha berbasis ekonomi digital telah berkembang dengan pesat dengan motor utama subsektor e-commerce atau dengan porsi mencapai 57 persen.

Artikel asli: mediapedomanindonesia.com

Komentar