paradapos.com - Jagat maya kini dihebohkan oleh penyebaran gambar palsu atau deepfake AI berunsur porn*grafi yang menampilkan penyanyi Taylor Swift.
Gambar-gambar deepfake AI yang memperlihatkan Taylor Swift ini pertama kali muncul dari sebuah grup di Telegram yang memproduksi konten serupa.
Kini, beredar kabar bahwa gambar-gambar deepfake AI dari Taylor Swift sudah dihapus dari beberapa platform di internet, terutama di Twitter.
Baca Juga: Yenny Wahid: Negara Harus Hadir untuk Semua Anak Bangsa, Bukan Hanya Anak Satu Keluarga
Deepfake AI adalah salah satu bentuk kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk membuat foto, audio, dan video palsu yang cukup meyakinkan.
Pembuatan deepfake AI melibatkan teknik pembelajaran mesin untuk memanipulasi gambar dan video.
Meskipun biasanya digunakan untuk hiburan, jika digunakan dengan tidak bertanggung jawab, deepfake dapat menjadi media hoax yang menyesatkan.
Generative Adversarial Network (GAN) merupakan sebuah hal yang terbentuk dari generator, pembuat konten multimedia, dan diskriminator, yang menentukan apakah konten tersebut asli atau palsu.
Baca Juga: Jangan Mau Ditakuti, Prabowo: Masa Depan Indonesia Gemilang
Kedua entitas ini berkolaborasi dan memberikan informasi berharga setiap kali diskriminator mengidentifikasi konten sebagai palsu.
Meskipun sulit membedakan deepfake AI, peneliti Facebook mengklaim telah mengembangkan kecerdasan buatan yang dapat mengidentifikasi deepfake.
Kecerdasan buatan ini mampu melacak asal-usul kontennya melalui metode rekayasa balik.
Sebagai tambahan, peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) membuat eksperimen yang memungkinkan orang untuk lebih dekat mengenal deepfake.
Eksperimen yang disebut Detect Fakes ini menguji kemampuan pengguna untuk membedakan konten asli dan palsu.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: strategi.id
Artikel Terkait