Kualitas Hasil Pencarian Google Kian Buruk, Peneliti dari Jerman Ini Ungkap Penyebabnya

Tuesday, 23 January 2024
Kualitas Hasil Pencarian Google Kian Buruk, Peneliti dari Jerman Ini Ungkap Penyebabnya
Kualitas Hasil Pencarian Google Kian Buruk, Peneliti dari Jerman Ini Ungkap Penyebabnya

paradapos.com - Google Search, mesin pencari terpopuler di dunia, disebut-sebut mengalami penurunan kualitas hasil pencarian.

Hal ini berdasarkan studi yang dilakukan oleh para peneliti dari universitas Leipzig dan Bauhaus serta Center for Scalable Data Analytics and Artificial Intelligence (ScaDS.AI) di Jerman.

Para peneliti mengungkapkan bahwa hasil pencarian Google kian buruk karena internet dibanjiri dengan spam dari kumpulan Search Engine Optimization (SEO) serta tautan (link) ke situs yang terafiliasi atau semacam backlink.

SEO merupakan teknik optimasi mesin pencari yang bertujuan untuk meningkatkan volume trafik sebuah website.

Baca Juga: Kehilangan Ponsel? Santai Jangan Panik, Ini Dia Cara Melacak HP Android dengan Find My Device!

Website dengan optimasi SEO, diharapkan bisa muncul di hasil pencarian teratas.

Biasanya, salah satu teknik yang digunakan adalah dengan strategi afiliasi, yakni menyisipkan tautan yang dianggap relevan ke sebuah artikel di dalam website.

Namun, ternyata teknik ini justru membuat kualitas halaman website tersebut menurun.

Hasil Pencarian Google Penuh dengan Spam

Dalam studi ini, para peneliti menganalisis sebanyak 7.392 hasil pencarian tentang ulasan produk di mesin pencari populer, yakni Google Search, Bing, dan DuckDuckGo.

Proses analisisnya sekitar satu tahun. Mereka juga meneliti tautan yang jumlahnya tak terhingga, dalam setahun terakhir.

Dari situ, mereka menyimpulkan bahwa kualitas hasil penelusuran Google memang menurun. Hal ini seakan mengamini keluhan dari sejumlah pengguna.

"Dapat kami simpulkan bahwa halaman dengan peringkat lebih tinggi, rata-rata lebih dioptimasi, lebih dimonetisasi dengan strategi afiliasi, serta menunjukkan tanda-tanda kualitas teks yang lebih rendah," tulis para peneliti.

Dalam konteks "ulasan produk", cukup sedikit hasil pencarian yang memakai strategi afiliasi.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: medianekita.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini