KLIKANGGARAN -- Bagaimana kabar Huawei setelah terkena sansksi Amerika Serikat? Ternyata, Huawei tetap eksis, bahkan melakukan riset dan pengembangan yang luar biasa.
Huawei telah mengungkapkan sistem operasi baru yang dikembangkan in-house, HarmonyOS NEXT, yang diharapkan oleh raksasa teknologi China tersebut dapat membantu mereka keluar dari ekosistem Android.
Huawei minggu lalu mengumumkan rencana untuk meluncurkan versi pengembang dari platform ini pada kuartal kedua tahun ini, diikuti oleh versi komersial penuh pada kuartal keempat.
Langkah HUawei ini merupakan bagian dari rencana ambisius Huawei untuk memperkuat ekosistem perangkat lunak mereka sendiri.
Perusahaan yang berbasis di Shenzhen ini pertama kali mengungkapkan sistem Harmony miliknya pada tahun 2019, dan meluncurkannya pada beberapa ponsel pintar setahun kemudian.
Namun, setelah itu Amerika Serikat memberlakukan pembatasan yang bertujuan untuk memotong akses sistem Harmony terhadap dukungan teknis dari Google.
Akibatnya, berbeda dengan versi konsumen sebelumnya dari HarmonyOS, versi baru ini tidak kompatibel dengan Android.
Perusahaan telah membuka tes beta pengembang pertamanya untuk mendapatkan tester dan mengalami fitur-fitur utama.
Tahun lalu, Huawei meluncurkan seri smartphone Mate60 yang, menurut perusahaan, akan didukung oleh chipset yang dikembangkan secara domestik.
Peluncuran ini merupakan comeback yang luar biasa bagi Huawei ke pasar smartphone kelas atas setelah bertahun-tahun berjuang dengan sanksi AS.
Raksasa teknologi ini mengharapkan pendapatan tahun 2023 mencapai lebih dari 700 miliar yuan (97,3 miliar dolar AS), dengan pertumbuhan tahunan sebesar 9%, seperti yang dilaporkan oleh Reuters mengutip pesan dari Huawei bulan lalu.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikanggaran.com
Komentar