Pengamat Ekonomi Universitas Bina Bangsa Sebut Teknologi AI Dorong Indonesia Bersaing di Tingkat Global

Sunday, 21 January 2024
Pengamat Ekonomi Universitas Bina Bangsa Sebut Teknologi AI Dorong Indonesia Bersaing di Tingkat Global
Pengamat Ekonomi Universitas Bina Bangsa Sebut Teknologi AI Dorong Indonesia Bersaing di Tingkat Global

 

paradapos.com - Pengamat Ekonomi Provinsi Banten dan juga Akademisi Univesitas Bina Bangsa Bambang Dwi Suseno mengatakan, teknologi Artificial Intelligence atau AI dinilai mampu mebawa Indonesia berasing di tingkat global, sejalan dengan banyaknya negara yang menerapkan hal serupa.

Hal tersebut, ditopang oleh kemampuan suatu negara untuk mengukur kompleksitas ekonomi menyesuaikan perkembangan zaman supaya memunyai pendapatan per kapita yang lebih tinggi.

Dalam Pelantikan Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Bina Bangsa Bambang mengatakan, Global Talent Competitiveness Index atau GTCI pada tahun 2020 menempatkan Indonesia pada peringkat ke 65 dari 132 negara yang disurvei, memberikan gambaran tentang posisi negara ini dalam persaingan global terkait dengan daya saing talenta.

"Analisis penawaran dan permintaan adalah langkah penting yang dapat membantu pemerintah dan institusi pendidikan tinggi dalam mengalokasikan sumber daya manusia secara bijak," kata Bambang dalam usai Pelantikan Guru Besar di Universitas Bina Bangsa, Sabtu, 20 Januari 2024.

 Baca Juga: Ribuan Siswa JSIT Banten Bergembira di Lomba Porsitequ 2024

Menurut Bambang, ekonomi yang bergantung pada pengetahuan didorong oleh sumber daya manusia dan sektor bisnis yang yang semakin berbasis pengetahuan termasuk AI.

"Alasan inilah mengapa ekonomi berbasis pengetahuan menjadi lebih penting bagi suatu negara," papar Bambang

Selama 20 tahun terakhir, Indonesia tetap berada di peringkat enam puluh di Indeks Kompleksitas Ekonomi (ECI) yang dikeluarkan oleh Growth Lab Harvard.

Indonesia berada di peringkat 59 pada tahun 2000 dengan produk domestik bruto (PDB) per kapita 4.771 Dolar AS.

 Baca Juga: Cara Beli Kartu Perdana Fisik dan e-SIM di XL Store

Namun, dengan PDB per kapita sebesar 4.334 Dolar AS pada tahun 2021, peringkatnya turun menjadi 64.

"Sedangkan Thailand naik dari peringkat 37 menjadi 23, dengan pendapatan per kapita meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi 7.060 Dolar AS. Vietnam juga naik dari peringkat 93 menjadi 61. Pendapatan per kapitanya juga meningkat lebih dari sepuluh kali lipat menjadi 3.757 Dolar AS," papar Bambang.

Termasuk, China menunjukkan peningkatan signifikan dalam PDB per kapita sebanyak 13 kali lipat dari peringkat 39 menjadi 18, hampir mencapai ambang batas minimal sebagai negara maju dan keluar dari perangkap pendapatan menengah.

Bambang menjabarkan, 5 strategi yang mencakup serangkaian kebijakan konkret dalam jangka pendek dan panjang yang bisa direalisasikan oleh pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten atau kota di Indonesia, agar sumber daya manusia (SDM) mampu bersaing secara global yaitu, pertama pengembangan Kebijakan SDM sebagai Modal Manusia secara Efektif dan Terpadu.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bantenraya.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini