paradapos.com - Ratusan mahasiswa dan OKP Kepemudaan terlihat begitu antusias mengikuti kegiatan Simposium Pemuda dan Deklarasi Pemilu Damai 2024 yang dilaksanakan oleh KNPI Kabupaten Karawang di Aula Husni Hamid Pemda Plaza Karawang, Kamis (28/12/2023).
Kegiatan yang dihadiri ratusan mahasiswa tersebut mengusung tema meningkatkan kesadaran politik dan hukum pemuda dalam mewujudkan demokrasi damai dan berintegritas.
Baca Juga: Polda Jabar Raih Penghargaan Quick Wins Presisi 2023
Kegiatan ini, merupakan kegiatan pemaparan mengenai pemilu dan wawasan politik, kepada para peserta dari kalangan Milenial dan GenZ. Selain itu, dalam kegiatan juga dilakukan Deklarasi pemilu damai tahun 2024.
Kegiatan yang dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai kampus dan OKP kepemudaan di Kabupaten Karawang dan juga dihadiri Ketua KPU Karawang, Marie Fitria, Komisioner Bawaslu Karawang Ade Permana, Polres Karawang yang diwakili ibu Iis. Juga menghadirkan narasumber Ketua Dekan Kampus UIN Sunan Gunung Jati Bandung Prof. Dr. Fauzan Ali Rasyid, M.Si.
Ketua Pelaksana Ahmad Sobirin dalam sambutannya mengatakan dengan diadakannya diskusi ini agar kesadaran politik bagi pemuda bisa dijalankan dengan benar. Ditambah, kata dia sebagai organisasi kepemudaan KNPI harus berperan aktif menjaga demokrasi.
"Alhamdulillah dengan diselenggarakannya diskusi dan deklarasi pemilu damai tentunya KNPI sebagai organisasi yang menaungi OKP dan 30 DPK, teruntuk itu kita harus bersama-sama merangkul dan ini harus menjadi perhatian bagi pemerintah kabupaten karawang," ujarnya.
Baca Juga: Kado Akhir Tahun, Jembatan Walahar dan Jalan Layapan Diresmikan Pj Gubernur dan Bupati Karawang
Di tempat yang sama Bendahara KNPI Karawang yang mewakili Ketua DPD KNPI Kabupaten Karawang, Ahmad Syahid mengungkapkan, bahwa kegiatan Karawang Youth Season ini rutin dilakukan setiap tahunnya. Seperti hal nya tahun lalu ada kegiatan diklat kepemimpinan pemuda.
"Dikarenakan tahun ini bertepatan dengan momentum pemilu maka dari itu panitia mengadakan simposium pemuda dan deklarasi pemilu damai," terangnya.
"Kami KNPI sebagai pemuda bahwa proses pemilu ini harus dikawal dan terus ditumbuhkan kesadarannya. Sadar atau tidak pemilu ini masih sekedar dimaknai sebagai memilih pemimpin tetapi lebih daripada itu, kontestasi dalam demokrasi ini sebetulnya tidak hanya sekedar memilih tetapi bagaimana mewujudkan kita bermasyarakat yang berwibawa, berintegritas ataupun yang bermartabat ketika pemikiran tersebut sudah terwujud saya kira politik transaksional itu bisa kita minimalisir," ungkapnya.
Sementara itu, narasumber Prof. Dr. Fauzan Ali Rasyid, M.Si menyampaikan, Bahwa pemahaman politik di Indonesia banyak kesenjangan. Terutama kesenjangan pemahaman politik, yang dirinya lihat untuk saat ini pemahaman politik hanya di miliki oleh para peserta pemilu dan partai politik. Tetapi untuk masyarakat seperti tidak terlalu memahami politik terutama di kalangan milenial dan gen Z .
"Jadi yang saya lihat di kalangan anak muda dan masyarakat tidak terlalu memahami politik terkadang hanya para peserta dan parpol saja yang berbicara politik. Maka saya kira pantas kalo kita sama kan untuk menjembatani kesenjangan tersebut agar masyarakat dan anak muda memahami konteks politik di Indonesia ini," paparnya.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: libernesia.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi