paradapos.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi hasil survei dari Indikator Politik Indonesia dan Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Menurutnya, dua hasil survei tersebut berbeda, tetapi Ganjar tetap menghormati hasil riset tersebut.
"Kemarin ada CSIS, ada Indikator, hampir keluar bersamaan dan hasilnya ternyata memang berbeda. Tentu saja kita hormati hasil survei itu," kata Ganjar usai menghadiri acara sarasehan nasional Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Kamis (28/12).
Ganjar meminta para pendukungnya untuk tidak berhenti bergerak menjemput kemenangan. Menurutnya, dengan bergerak turun ke bawah akan mendapat respons positif dari rakyat.
"Makin banyak bergerak, makin banyak bertemu, karena yang pasti akan ada yang memilih," tegas Ganjar.
Ganjar pun memastikan, pihaknya setiap saat melakukan evaluasi. Bahkan pihaknya mempunyai hasil survei pribadi untuk mengetahui tingkat elektabilitas di tengah masyarakat. "Oh, kita setiap hari ada evaluasi, kita juga punya survei sendiri," ucap Ganjar.
Sementara itu, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar–Mahfud menyatakan, dari hasil gabungan survei konvensional, big data analitik media dan kelompok diskusi terfokus (FGD) di beberapa kota, elektabilitas Ganjar-Mahfud menunjukkan peningkatan atau membaik secara signifikan.
"Gabungan triangulasi data selama 7 hari terakhir menunjukkan elektabilitas Ganjar-Mahfud mencapai mencapai 35 persen. Sementara data dalam 24 jam terakhir, perolehan itu bahkan naik hingga 37 persen," ucap Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar- Mahfud, Andi Widjajanto di Media Lounge TPN, Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/12).
Di sisi yang sama, suara Prabowo-Gibran sepekan lalu ada di 42,6 persen dan hari ini di 41,1 persen, sementara suara Anies 7 hari lalu di 22 persen dan hari ini di 21,7 persen. "Dari mesin terpercaya yang kami pakai sejak 2018, kalau tidak ada kejadian dadakan, maka suara pasangan calon 01, 02, dan 03 akan stabil di angka ini hingga 14 Februari 2024," papar Andi.
Andi memaparkan, selama 7 hari setelah debat capres-cawapres berlangsung, media analitik TPN menunjukkan bahwa sentimen positif Ganjar Pranowo mencapai 41,2 persen, dan Mahfud MD ada di 38,4 persen. Sementara itu, sentimen negatif Ganjar Pranowo pascadebat ada di 15 persen dan Mahfud MD di 18,6 persen.
"Mengamati pergerakan sentimen dari debat 1 dan 2 ini, Ganjar–Mahfud cenderung ada di wilayah sentimen positif, dan tak pernah masuk di ranah negatif. Pasangan lain cenderung negatif, kecuali Anies Baswedan yang selalu positif di angka 23,6 persen pada 24-27 Desember 2023. Sementara Prabowo dan Muhaimin negatifnya sama di 30,6 persen, sementara Gibran sentimen negatifnya mencapai 28,3 persen," pungkasnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi