paradapos.com - Hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan bahwa pemilih dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih terbagi dalam mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Survei ini, yang dilakukan sehari setelah debat capres perdana pada 12 Desember 2023, mengungkapkan bahwa pemilih PDIP masih memilih pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dalam survei tersebut, 16,4 persen responden menyatakan akan memilih PDIP dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR 2024.
Baca Juga: Berikan Apresiasi Pengunduran Diri Firli Bahuri, Prof Yusril Yakini Asas Presumption of Innocent
Namun, dari pemilih PDIP tersebut, hanya 64,8 persen yang memilih pasangan Ganjar-Mahfud yang diusung oleh partai tersebut.
Sementara itu, 25,4 persen pemilih PDIP mendukung pasangan Prabowo-Gibran, dan 5,6 persen memilih pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, Rabu, 27 Desember 2023, menyoroti fakta bahwa pemilih PDIP belum solid dalam mendukung pasangan Ganjar-Mahfud.
Baca Juga: Kasus Menurun! Polri Catat 234 Gangguan Kamtibmas oleh Kelompok Kriminal Politik sepanjang 2023
Split ticket voting, di mana pemilih tidak memilih pasangan capres-cawapres yang diusung oleh partai yang dipilihnya, juga terjadi pada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
PKB, yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar, memiliki elektabilitas sebesar 9,2 persen. Namun, hanya 46,2 persen pemilih PKB yang memilih pasangan Anies-Muhaimin, sementara 31,9 persen memilih Prabowo-Gibran, dan 16 persen memilih Ganjar-Mahfud.
Sebaliknya, Partai Gerindra terlihat lebih solid, dengan 91,6 persen pemilihnya mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Survei CSIS ini juga memberikan gambaran elektabilitas pasangan capres-cawapres. Pasangan Prabowo-Gibran masih memimpin dengan elektabilitas 43,7 persen, diikuti oleh pasangan Anies-Imin dengan elektabilitas 26,1 persen, dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan sebesar 19,4 persen.
Survei ini dilakukan pada 13-18 Desember 2023 terhadap 1.300 responden dari 34 provinsi dengan metode multistage random sampling. Tingkat kepercayaan survei ini adalah 95 persen, dengan toleransi kesalahan sekitar 2,7 persen.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: indotren.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi