JELANG tutup tahun 2023, Jawa Pos Radar Bromo berkesempatan bincang dengan seorang H. Fernanda Zulkarnain BSEE., MSCS.
Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo periode 2019 -2024 ini sudah empat tahun duduk di kursi legislatif. Berikut bagaimana sepak terjangnya demi menyuarakan aspirasi rakyat?
Apa sih tugas dan fungsi DPRD itu?
Kalau tugas dan fungsi DPRD kan sudah termaktub dalam Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Jadi ada tiga tugas pokok fungsi DPRD. Yang pertama pembuatan perda. Kedua, di fungsi anggaran. Dan ketiga yang tidak kalah pentingnya adalah fungsi pengawasan. Kita mengawasi jalannya pemerintahan itu mulai saat awal pembuatan anggaran sampai jalannya anggaran itu dikerjakan oleh Pemerintah Daerah.
Apakah tugas dan fungsi DPRD ini sudah berjalan baik selama empat tahun Mas Fernanda menjabat?
DPRD ini kan lembaga yang lahir dari perwakilan partai-partai. Jadi kita tidak bisa bicara di satu sisi. Karena, banyak perpanjangan tangan partai yang berkumpul di satu instansi, yakni DPRD ini.
Tapi, menurut saya secara pribadi, minimal di lingkup kami, kami sudah menjalankan sesuai tupoksi kami. Walaupun memang kemungkinan ada beberapa hal yang belum maksimal. Karena kan DPRD ini sifatnya kolektif kolegial. Belum tentu yang kita perjuangkan itu diamini oleh seluruh anggota DPRD dan bisa dijalankan oleh pemerintah daerah.
Untuk Mas Fernanda, sebenarnya apa sih yang ingin dan akan terus diperjuangkan sebagai anggota legislatif?
Banyak ya. Intinya kita duduk di sini karena dipilih oleh rakyat. Tentu saja, kita harus memperjuangkan apa yang menjadi hak – hak rakyat. Saya secara pribadi, yang terpenting dan yang ingin saya perjuangkan adalah pendidikan, kesehatan, pembangunan yang merata dan bagaimana caranya pengangguran bisa dikurangi. Sehingga, kemiskinan akan turun. Itu prioritasnya. Meskipun sebenarnya masih banyak poin-poin lainnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarbromo.jawapos.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi