Terdepak Dari Posisi Puncak Pemilu 2024, Elektabilitas PDIP Turun Menurut Survei Terbaru

- Selasa, 26 Desember 2023 | 06:40 WIB
Terdepak Dari Posisi Puncak Pemilu 2024, Elektabilitas PDIP Turun Menurut Survei Terbaru

 

paradapos.com - PDI Perjuangan, partai yang telah memenangkan dua pemilu pada 2014 dan 2019, kini dihadapkan pada ancaman terdepak dari posisi puncak pada pemilu legislatif 2024. 

Hasil sejumlah survei terbaru menyuguhkan data yang menunjukkan elektabilitas partai banteng merah tersebut kalah oleh Partai Gerindra.

Menurut hasil lembaga Survei Litbang Kompas pada 29 November hingga 4 Desember 2023 menunjukkan elektabilitas PDIP turun ke peringkat kedua dengan angka 18,3%, terpaut dari Gerindra yang mencapai 21,9%. 

Baca Juga: Pita Hitam Hadiah Dari Bawaslu Kota Salatiga untuk Baliho Para Caleg dan Partai Belum Digubris

Sementara survei LSI Denny Ja pada 20 November hingga 3 Desember 2023 mencatat elektabilitas PDIP sebesar 19,3%, sedikit di bawah Gerindra yang memiliki elektabilitas 19,5%. 

Meski demikian, hasil survei Poltracking Indonesia pada 29 November hingga 5 Desember masih memposisikan PDIP sebagai partai dengan elektabilitas tertinggi, yakni 22,2%, unggul atas Gerindra yang memiliki elektabilitas 18,3%.

Para analis politik menilai penurunan elektabilitas PDIP dapat diindikasikan pada semakin kentalnya dukungan Jokowi kepada Prabowo, yang menggeser preferensi politik dari Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

Migration pemilih Jokowi dari PDIP ke Gerindra diklaim cukup tinggi, terutama dari pemilih di basis Jokowi yang awalnya memberikan tingkat kepuasan positif sebesar 70-80%.

Baca Juga: Benarkah Presiden Jokowi Meninggalkan PDIP dan Bergabung dengan Partai Amanat Nasional?

Anjloknya elektabilitas PDIP juga dianggap sebagai konsekuensi dari strategi politik yang kurang tepat, terutama terkait penyerangan terhadap kinerja Jokowi setelah putusan Mahkamah Konstitusi dan majunya Gibran dalam pilpres. 

PDIP terpaksa merangkul kembali Jokowi dan merevisi strategi politik yang sebelumnya bersifat konfrontatif.

Namun, sikap PDIP yang melunak pada Jokowi dalam dua minggu terakhir dan dianggap tidak mendapat respon positif dari presiden. 

Klaim Partai Golkar bahwa Jokowi lebih nyaman dengan mereka daripada PDIP, hal ini semakin diperkuat oleh simbol-simbol partai lain yang sering digunakan oleh Jokowi.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: insiden24.com

Komentar