paradapos.com – Pada 24 Desember 2023, sebuah akun media sosial X dengan nama @Yurissa_Samosir mengunggah video yang berisi tentang Anies Baswedan.
Dalam video, tampak Anies Baswedan sedang sibuk menjelaskan visi-misinya mengenai perekonomian yang senjang antar wilayah di Indonesia.
Hal tersebut ia lakukan sebagai dampak dari debat cawapres yang diwakili oleh Cak Imin sebagai paslonnya pada Jumat, 22 Desember 2023 lalu.
Dalam video singkat itu, Anies mengatakan tentang visi pembangunan 40 kota di Indonesia.
"Yang ingin kita lakukan adalah, dengan gambaran itu, kemajuan itu didorong bukan dengan membangun kota baru, tapi dengan memajukan 40 kota yang sekarang sudah ada dinaikkelaskan, sehingga mereka menjadi penggerak perekonomian di seluruh wilayah Indonesia.”
"Ini bukan kota-kota yang nol, lain dengan membuat IKN. IKN tuh lahan kosong dibangun kota, kalau ini kota yang didorong kemajuannya,” jelas mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Banyak yang menduga, bahwa klarifikasi yang dilakukan Anies adalah jawaban dari tanggapan Gibran Rakabuming kala debat cawapres.
Baca Juga: Salah Waktu Mandi Bisa Bikin Sakit Jantung dan Paru-paru, Jangan Mandi di 3 Jam Ini!
“Gus Muhaimin ini agak aneh ya, pingin mbangun kota selevel Jakarta tapi nggak setuju sama IKN, tapi ya monggo lah ya, nggapapa,” ujar Gibran di sesi pertanyaan dari panelis dengan tema perkotaan.
Penjelasan tersebut direspon baik oleh orang-orang yang mengikuti ajang diskusi tersebut.
Unggahan video singkat itu menarik perhatian warganet hingga ditayangkan sampai 572,4 ribu kali, di-reply hingga 5 ribu kali, dan mendapatkan sebanyak 10 ribu likes.
Warganet turut serta mengomentari apa yang menjadi kebijakan Anies itu bila ia terpilih menjadi presiden Indonesia kelak.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pitutur.id
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi