DENPASAR, radarbali.id - Usai debat cawapres Jumat malam (22/12), beredar video Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menarik jaket Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Provinsi Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah menyesali ada yang ingin memfitnah Prabowo Subianto dengan mengedarkan potongan video yang tidak sesuai fakta memframing sikap Prabowo Subianto kasar.
De Gadjah mengatakan yang dilakukan Prabowo bukan aksi kekerasan melainkan Prabowo dan Bahlil sedang bergurau karena kenyataan di lapangan mereka tertawa. Menurutnya Prabowo bukan menarik tapi memang ingin berbisik saat debat berlangsung.
"Itu bukan ditarik itu dipegang. Itu Pak prabowo ngomong berbisik. Mereka kan tertawa-tawa. Itu dipotong-potong. Pak prabowo harus berbisik karena disana ada debat. Coba lihat full, mereka tertawa," kata De Gadjah saat dihubungi kemarin (23/12).
Baca Juga: Pertamina Imbau Bayar Non Tunai Guna Pangkas Antrian di SPBU
Pihaknya meminta tidak ada yang memelintir dan memframing seolah-olah sikap Prabowo arogan padahal sebaliknya. Menurutnya, pria yang menjabat Menteri Pertahanan itu sangat beretika. Ia mengetahui sosok Prabowo Subianto beretika tidak mungkin melakukan aksi kekerasan.
"Pak Prabowo itu orangnya beretika. Itu dibisikan ngomong sesuatu. Jangan dipelintir," tegasnya.
Di lain sisi, Bahlil Lahadalia merespons video yang beredar di media sosial karena menuai narasi-narasi negatif. Melalui akun Instagramnya ia sangat menyayangkan beredar videonya dengan Prabowo Subianto dengan narasi yang tidak patut, tidak benar, dan cenderung memframing hal negatif.
Baca Juga: Cek Fakta, Pendaftar KPPS di Badung Capai 98,69 Persen, Hanya Kekurangan di Jimbaran
"Padahal suasana debat semalam sangat kondusif, riang gembira, dan penuh suka cita," kata Bahlil di postingan Instagramnya.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarbali.jawapos.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi