JAKARTA, paradapos.com - Debat cawapres pada Jumat (22/12) menyuguhkan momen menarik ketika cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, mengajukan pertanyaan terkait istilah SGIE kepada cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Dalam kBaca Juga: Doakan Prabowo Menang Pilpres 2024, JSI Bengkulu Galang Persatuan Lewat Doa dan Dzikirejujuran yang diapresiasi banyak pihak, Cak Imin mengakui bahwa dirinya tidak tahu tentang istilah tersebut, sehingga tidak dapat memberikan jawaban yang sesuai.
Pakar public relations, Muhammad Sufyan, memberikan apresiasi atas kejujuran Cak Imin, menyebutnya sebagai sikap yang seharusnya dihargai.
Baca Juga: Survei Terbaru! Ganjar - Mahfud Makin Ketinggalan, Anies-Imin Mulai Tempel Ketat Prabowo-Gibran
Muhammad Sufyan, seorang pakar public relations, menyoroti kejadian menarik dalam debat cawapres yang melibatkan Cak Imin dan Gibran.
Sufyan menyatakan bahwa kejujuran Cak Imin menunjukkan integritasnya sebagai seorang pemimpin.
"Sikap jujur Cak Imin berbeda dengan respons cawapres 03 Mahfud MD ketika ditanya Gibran mengenai carbon capture and storage. Lihat Prof Mahfud jadi bingung saat ditanya tentang carbon capture, karena tidak jujur," ujar Sufyan, memberikan perbandingan antara kedua kandidat.
Baca Juga: Pertanyaanya Terlalu Teknis, Ekonom UI: Gibran Masih Selevel Manager bukan Calon Wakil Presiden
Sufyan menambahkan bahwa dalam ruang kelas, kejujuran dianggap sebagai hal yang positif. "Kami dididik boleh salah, tapi tidak boleh bohong," tambahnya.
Banyak netizen di media sosial memberikan dukungan dan apresiasi terhadap Cak Imin atas kejujurannya. Beberapa akun menganggap bahwa momen ketidaktahuan Cak Imin adalah satu momen keren yang patut dihargai.
Baca Juga: Soal SGIE: Hanum Salsabiela Rais Sebut Gibran Anak yang Licik
"Saya bukan pendukung Cak Imin. Tapi bagaimana beliau mengakui atas ketidaktahuannya itu adalah satu momen keren," tulis akun @dok****.
"Respect! Engga sungkan bertanya agar jelas maksud dari pertanyaannya," seru akun @citramo****.
"Setidaknya Cak Imin jujur saat bilang tidak paham atas akronim yang disampaikan," kata akun @lukman_*_**.
Sementara itu, sejumlah netizen juga mengarahkan kritik kepada Gibran, menyebutnya menggunakan istilah yang kurang familiar untuk "menjebak" lawan debatnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pojokbaca.id
Artikel Terkait
Bukan Terpojok! Jokowi Dianggap Untung Besar dari Isu Ijazah Palsu, Kok Bisa?
Jangan cuma Jokowi, Keaslian Ijazah Gibran Perlu Diverifikasi
Bahlil Tanggapi Isu akan Gantikan Airlangga: Itu Hak Prerogatif Presiden
Anggota TNI Diduga Intimidasi Acara Mahasiswa di Semarang, Komisi III DPR Ingatkan Hormati Kebebasan Akademik