Jakarta, paradapos.com - Debat Pertama Calon Presiden Pemilu 2024, Selasa (12/12/2023), yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPU) mendapat perhatian besar masyarakat.
Paparan tiga kontestan calon presiden (capres), yakni Anies Baswedan (nomor urut 01), Prabowo Subianto (02), serta Ganjar Pranowo (03) diikuti warga di seluruh wilayah tanah air dan luar negeri melalui siaran langsung televisi maupun media sosial.
Debat yang berlangsung 120 menit diawali penyampaian visi, misi, dan program masing-masing capres.
Selanjutnya tiap capres menjawab pertanyaan berdasarkan tema hasil pengundian yang dilakukan oleh panelis.
Tema debat pertama capres adalah soal hak asasi manusia (HAM), pemerintahan dan Peningkatan Pelayanan Publik, serta penanganan disintegrasi dan kerukunan warga.
Usai menjawab pertanyaan, dua capres lainnya menanggapi jawaban yang disampaikan. Pada sesi ini dimulai oleh capres 02, dilanjutkan 03 dan 01.
Debat menjadi semakin menarik ketika ketiga capres menyampaikan pertanyaan kepada kompetitornya. Sesi pertama, capres nomor 01 memperoleh kesempatan bertanya kepada capres 02.
Selanjutnya capres 02 bertanya kepada capres 03, dan capres 03 bertanya kepada capres 01.
Sementara pada sesi kedua, capres 02 diberikan kesempatan bertanya kepada capres 01. Lalu capres 03 bertanya kepada capres 02, dan capres 01 bertanya kepada capres 03.
Debat Pemilu Calon Presiden-Wakil Presiden (Pilpres) 2024 dimaksudkan pemilih mendapat kesempatan menilai kapasitas para kontestan, sebelum akhirnya menjatuhkan pilihannya.
Pilpres dapat disimpulkan berhasil bila pasangan capres-cawapres yang terpilih adalah kontestan yang memiliki visi-misi terbaik, dan benar-benar memiliki kecakapan mewujudkan janji-janjinya tersebut sepanjang lima tahun masa jabatan.
MURUAH DEBAT
Kalangan akademisi mengingatkan debat duet pemimpin tertinggi oleh KPU berpengaruh signifikan pada tingkat elektoral pasangan capres-cawapres.
Artikel asli: independenmedia.id
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi