PARADAPOS.COM - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menjadi bahan olok-olokan di media sosial usai dirinya keceplosan menyebut nama Jokowi saat menyampaikan program unggulan milik Presiden Prabowo Subianto.
Peristiwa tersebut terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial X.
Dalam video berdurasi 2 menit 15 detik itu, Nusron yang tengah berdiri di balik mikrofon mengenakan batik tampak menyebut nama Jokowi sebelum akhirnya meralat dengan menyebut Prabowo.
“Perhatiin sebelum sebut program pak Prabowo, sebut siapa,” kata Maudy Asmara @Mdy_Asmara1701.
Menanggapi video itu, mantan Sekretaris Menteri BUMN Muhammad Said Didu juga memberikan komentar singkat namun menohok.
"Jejas ya,” kata Said Didu menambah ramai perbincangan di kolom komentar.
Tidak sedikit warganet menilai kejadian ini menunjukkan bahwa secara tidak sadar Nusron masih mengaitkan program pemerintah saat ini dengan sosok Jokowi.
👉 Video di Akhir Artikel
Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, memaparkan sejumlah program prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam sebuah pidato resminya.
Namun, pernyataannya menjadi sorotan usai dirinya sempat keceplosan menyebut "Pak Jok" sebelum segera membetulkannya menjadi "Presiden Prabowo".
"Programnya pak Jok… Presiden Prabowo ini prioritaskan yang pertama ketahanan pangan, energi, MBG, hilirisasi, perumahan tiga juta ummat," ucap Nusron dalam pidatonya.
Lebih lanjut, Nusron menjelaskan bahwa seluruh program prioritas tersebut sangat berkaitan erat dengan kebutuhan lahan, yang menjadi ranah kementeriannya.
“Pangan butuh lahan, perumahan butuh lahan, hilirisasi kan pasti butuh bangun pabrik, butuh lahan,” jelasnya.
Ia menekankan pentingnya pengelolaan ruang dan lahan secara bijak agar satu program tidak mengorbankan yang lain.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur seperti perumahan dan pabrik harus dilakukan tanpa mengorbankan lahan pertanian produktif.
“Bagaimana caranya kita bangun pabrik tapi tidak makan lahan sawah? Bangun rumah tapi gak makan lahan sawah. Sehingga ketahanan pangan tetap tidak terganggu,” kata Nusron.
Ia menambahkan bahwa koordinasi dan sinergi antarprogram sangat penting agar tidak saling bertabrakan satu sama lain.
Bila tidak diatur dengan baik, lanjut Nusron, maka bisa terjadi ketimpangan yang berdampak pada sektor vital seperti pangan.
“Kalau nanti hilirisasinya mengganggu sawah, berasnya berkurang, nanti minus. Menonjol di satu titik, minus di titik yang lain. Orang itu bisa berantem karena pangan. Karena itu ini gak boleh terjadi,” tegasnya.
👇👇
[VIDEO]
Perhatiin sebelum sebut program pak Prabowo, sebut siapa 😂 pic.twitter.com/09ZrclUUL0
— Maudy Asmara (@Mdy_Asmara1701) April 25, 2025
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
TPUA Bertemu Joko Widodo di Solo, Benarkah Jokowi Pernah Bicara: Ijazah S-1 saja Kok Dipermasalahkan?
Forkom Habaib Sebut Penyoal Ijazah Jokowi Mirip Firaun yang Menuduh Musa sebagai Penyihir
Trust Indonesia: Penunjukan Jokowi ke Vatikan Bukti Belum Percayanya Prabowo Kepada Gibran!
Forkom Habaib Sebut Penyoal Ijazah Jokowi Mirip Firaun yang Menuduh Musa sebagai Penyihir