paradapos.com - Dalam gelaran debat cawapres (calon wakil presiden) 2024 yang berlangsung Jumat, 22 Desember 2023, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka ungkap soal pertumbuhan ekonomi dan singgung soal IKN (Ibu Kota Nusantara).
Gibran yang menjadi cawapres termuda dalam Pilpres 2024 ini menjelaskan keinginannya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas didukung dengan penurunan angka pengangguran hingga angka inflasi.
Baca Juga: Ucapan Hari Ibu Melly Goeslaw Berujung Dukungan untuk Gibran, Singgung Soal Hina-hina Orang
Gibran juga menegaskan langkah yang akan ia buat jika menjadi wakil presiden dengan melakukan hilirisasi yang tak hanya berfokus pada hilirisasi pertambangan.
Selain itu, pemerataan pembangunan juga menjadi poin penting dalam membangun ekonomi baginya agar tidak lagi ada istilah Jawa sentris.
Ditambah dengan menggenjot ekonomi kreatif dan UMKM, Gibran berharap bisa membuka 19 juta lapangan pekerjaan bagi warga Indonesia.
Terkait IKN, Gibran menyebut proyek besar Presiden Joko Widodo tersebut bukan hanya membangun bangunan pemerintahan tetapi sebagai simbol pemerataan pembangunan dan simbol transformasi Indonesia.
Ia juga yakin jika nantinya Indonesia akan menjadi raja energi hijau dunia.
"Saya berkeyakinan suatu saat nanti Indonesia akan jadi raja energi hijau dunia dengan terus mengembangkan biodiesel, bioavtur dari sawit, bioetanol dari tepung, sekaligus kemandirian gula," ungkapnya.
Baca Juga: Arti Bahasa Palembang 'Alep', Rupanya Memiliki Makna Filosofi
Sebelum menutup penjelasan visi misinya, Gibran juga menyoroti soal Indonesia emas.
Menurutnya, untuk menuju Indonesia emas maka dibutuhkan generasi emas.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: infosumsel.id
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi