PARADAPOS.COM - Presiden Prabowo Subianto berkelakar jika dirinya merupakan orang paling nasionalis di Indonesia.
Prabowo mengatakan, dirinya merupakan orang depan membela kepentingan bangsa dan rakyat.
Hal ini disampaikan Prabowo dalam acara sarasehan ekonomi dengan para pengusaha di Jakarta, Selasa (8/4).
"Saudara kalau kenal lama, saya ini paling nasionalis, jantung saya dibuka, isinya merah putih, mungkin," kata Prabowo disambut tawa hadirin.
Prabowo mengajak kepada para pengusaha dan pihak terkait untuk mengelola negara sebagaimana mengelola keluarga. Jangan sampai ada pihak yang tertinggal.
"Saya yakinkan kepada seluruh unsur saya sangat yakin dan percaya pada Pancasila, UUD 1945, negara kita dikelola sebagai satu keluarga," kata Prabowo.
"Kalau ada buruh telantar harus kita bela, pemerintah sudah memikirkan, pemerintah sebelum saya sudah memikirkan, kita ada BPJS yang bisa memberi bantuan 3 bulan, sekarang 6 bulan," tutur dia.
Eks Menhan ini mengatakan, dirinya tidak ingin dicap sebagai pemimpin yang tidak mampu membantu orang susah.
"Saya enggak mau jadi pemimpin yang enggak mampu dan membantu melindungi orang paling lemah. Kalau orang kuat kayak Pak Luhut enggak perlu dibantu, beliau dikirim ke mana saja tahan banting," kata Prabowo disambut tawa Luhut dan hadirin.
Menteri Kabinet Merah Putih hadir dalam acara ini. Mereka adalah Menkeu Sri Mulyani, Mensesneg Prasetyo Hadi, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Seskab Teddy Indra Wijaya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menperin Agus Gumiwang, Menlu Sugiono, Menaker Yassierli hingga Menhan Sjafrie Sjamsoeddin.
Selain itu ada Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Panjaitan, para wakil menteri, sejumlah Dirut BUMN hingga para pengusaha.
Prabowo Akui Komunikasi Pemerintah Kurang: Saya Sadar, Saatnya Proaktif
Presiden Prabowo Subianto mengakui, komunikasi pemerintahan yang ia pimpin selama 6 bulan cukup 'buruk' dan belum bisa sesuai harapan.
Prabowo mengatakan, masalah komunikasi dengan publik ini akan dibenahi agar ke depan semakin baik.
“Saya kemarin, saya sadar beberapa minggu lalu sudah mulai sadar bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang,” kata Prabowo saat membuka acara sarasehan ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta, Selasa (8/4).
Prabowo memastikan, dia akan berusaha agar pemerintah lebih proaktif dan komunikatif dalam menyikapi dan merespons permasalahan di tengah masyarakat agar tidak ada miskomunikasi.
“Saya merasa setelah kita memasuki 6 bulan masa bekerjanya pemerintah yang saya pimpin sebagai pemegang mandat dari bangsa, dari rakyat sejak tanggal 20 Oktober 2024, sudah saatnya kita lebih komunikatif, lebih proaktif dalam memberi keterangan tentang keadaan yang berlaku,” ucap Prabowo.
Eks Menhan itu lantas membeberkan alasan mengapa gaya komunikasinya belum bisa diterima dengan baik oleh seluruh masyarakat Indonesia.
“Dan itu adalah tanggung jawab saya dan saya ingin memberi penjelasan kenapa, karena saya menganut filosofi evidence based performance. Jadi saya enggan bicara tanpa bukti nyata. Itu sifat saya,” kata Prabowo.
Sumber: Kumparan
Artikel Terkait
Simak! Rocky Gerung Beber Hal Mendasar Mengapa Keaslian Ijazah Jokowi Harus Dipersoalkan
Rocky Gerung Heran: Kenapa Seseorang Yang Ngaku Lulus Dari UGM Tidak Bisa Berpikir Abstrak & Konseptual?
Kata Jokowi Soal Tak Lagi Berkacamata Seperti di Ijazah: Sudah Pecah Kacamatanya
TPUA Mengaku Sudah Pernah Minta Pengadilan Tunjukkan Ijazah Jokowi, Tapi...