MNC - Menjelang Natal, suasana penuh kegembiraan seharusnya meliputi hati setiap individu.
Namun, di tengah kebahagiaan tersebut, kita tidak bisa mengabaikan ancaman yang mungkin muncul, yaitu radikalisme dan terorisme.
Tentunya hal tersebut membangun kesadaran kita bersama sehingga mulai memahami secara mendalam dampak negatif yang diakibatkan oleh dua fenomena itu.
Baca Juga: Aparat Keamanan Siap Mengawal Kelancaran Pemilu
Sehingga kita dapat menjaga keamanan dan kedamaian baik itu menjelang maupun saat perayaan Natal hingga Tahun Baru 2024 mendatang.
Jika didefinisikan, radikalisme adalah suatu pandangan atau tindakan yang menuntut perubahan drastis dalam masyarakat atau pemerintahan.
Seseorang dapat menjadi radikal dalam berbagai bidang, seperti politik, agama, atau ideologi.
Baca Juga: 4 Zodiak yang Tak Akan Pernah Melupakan Cinta Pertamanya
Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua bentuk radikalisme bersifat negatif.
Beberapa gerakan sosial yang bersifat radikal mungkin bertujuan untuk mencapai perubahan positif dalam masyarakat.
Sayangnya, radikalisme juga dapat menjadi pintu gerbang terorisme.
Ketika pandangan radikal dipertemukan dengan keinginan untuk menyebarluaskan keyakinan dengan cara kekerasan, ini dapat mengarah pada tindakan terorisme.
Baca Juga: Tokoh Adat Berperan Wujudkan Kelancaran Pembangunan Papua
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami perbedaan antara radikalisme yang sah dan yang berpotensi membahayakan keamanan.
Penting untuk membangun kerjasama antara komunitas dan pemerintah dalam upaya mencegah radikalisme dan terorisme.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: manggarainews.com
Artikel Terkait
Nah Lho! Buzzer Rudi Valinka Stafsus Kemkomdigi Sebar Hoaks Isi UU, Panen Kritikan di Medsos
Retreat Dituding Strategi Politik Terselubung Prabowo Subianto, PARA Syndicate: Nostalgia Era Orde Baru!
Profil Danantara yang Diresmikan Prabowo Besok: Ditolak di Indonesia, Diterima di Negeri Jiran
Larangan Retret Sinyal PDIP Oposisi 100 Persen di Pemerintahan Prabowo Subianto