Perempuan Muda Melek Money Politik Masih Butuh Edukasi

- Jumat, 22 Desember 2023 | 02:01 WIB
Perempuan Muda Melek Money Politik Masih Butuh Edukasi

paradapos.com – Pembelajaran politik di kalangan perempuan, khususnya di kalangan kaum muda masih membutuhkan dukungan dari pemangku kepentingan.

Dan, lembaga yang seharusnya paling depan memberikan kesempatan adalah di sekolah-sekolah menengah atas.

“Kami masih mendapati dan mendengar banyak di kalangan anak SMA, terutama anak-anak perempuan yang seperti merasa depresi. Apalagi ketika berbicara demokrasi dan politik. Padahal ini kan hak yang jelas-jelas sudah di atur dalam konstitusi,” kata Nina Fitriani, politisi dari PDIP menjawab pertanyaan paradapos.com pada acara Youth Voice Festival 2023 yang digelar Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) di Bandung, Kamis 21 Desember 2023.

Menurut Nina, guru BK selaku tenaga professional yang sudah mendapat pendidikan khusus bimbingan dan konseling, punya peran penting.

Terutama, dalam memberikan edukasi kepada para siswa yang sudah memiliki hak suara.

“Oleh sebab itu, kami dari politisi muda akan terus memperjuangkan hak-hak para perempuan muda. Merekalah yang nantinya akan meneruskan perjalanan politik bangsa ini,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Indri Hafsari, Aktivis Perempuan Jawa Barat  bahwa kaum muda harus mendapatkan kedudukan yang sama dalam proses berdemokrasi dan berpolitik.

“Melalui kaum muda perempuan, kami harapkan mereka benar-benar melek politik dan menolak segala tindakan yang berbau money politik,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, Youth Voice Festival 2023 yang diinisiasi FPMI ini akan menjadi panggung bagi pemimpin partai politik, Tim Kampanye Nasional Capres-Cawapres (TKN Capres-cawapres), penyelenggara pemilu, dan beragam organisasi kepemudaan lainnya.

Mengusung semangat untuk menyuarakan aspirasi generasi muda, Youth Voice Festival  menyajikan talk show dan deklarasi komitmen bersama.

Komitmen tersebut tidak lain adalah dukungan penuh untuk Pemilu 2024 yang bersih dari money politic, kampanye berita palsu, black campaign, serta politik identitas.

Muhammad Ziad Ananta, Sekretaris FPMI, menegaskan pentingnya acara ini untuk memberikan edukasi politik kepada kaum muda.

Ditambahkan Ananta, penyelemggaraan Youth Voice Festival 2023 bertujuan meminta komitmen dari tim tiga kandidat capres-cawapres terkait isu-isu sensitif seperti money politic, politik identitas, polarisasi politik, hoaks, hate speech, dan lainnya.

 

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: hallo.id

Komentar