PARADAPOS.COM -Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi beberapa waktu lalu membantah telah mengirim utusan sebelum dirinya dipecat PDIP. Jokowi tampak geram dan mengingatkan soal batas kesabarannya.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Ray Rangkuti justru menyentil balik Jokowi. Menurutnya, jika kesabaran ada batasnya, seharusnya Jokowi juga sadar diri bahwa ambisi juga memiliki batasan.
"Termasuk di dalamnya ada batas kekuasaan. Kalau kekuasaan presiden dibatasi dua periode, kalau tiga periode maka tidak boleh," kata Ray seperti dikutip redaksi melalui kanal YouTube, Jumat 21 Maret 2025.
Pendiri Lingkar Madani (Lima) itu mengingatkan, batasan tersebut tidak hanya ditentukan oleh aturan hukum, tetapi juga oleh moral dan etika.
Lebih lanjut Ray juga menyoroti aspek etika dalam politik, khususnya terkait dengan praktik nepotisme. Dia menegaskan bahwa secara moral, seorang presiden tidak seharusnya membagikan kekuasaan kepada anggota keluarganya.
"Jadi kalau saya seorang presiden, secara etik anak saya jangan walikota. Menantu saya jangan jadi walikota, itu etik namanya," paparnya.
Ray kembali mengingatkan, ada garis pembatas yang tidak boleh dilanggar dalam politik. Baik oleh hukum maupun oleh prinsip moral dan etika yang berlaku dalam masyarakat.
"Jadi, Pak Jokowi betul kesabaran ada batasnya, tapi ambisi juga ada batasnya," pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
MIRIS! Indonesia Surganya Rangkap Jabatan, 2 Pejabat BI Tak Malu Jadi Komisaris Bank BUMN
Tak Terima Jokowi Disalahkan soal Mobil Esemka, Si Inisiator Pasang Badan: Ayo Debat dengan Saya!
Jokowi soal Tudingan Ijazah Palsu: Jangan Saya yang Disuruh Membuktikan
Nikmatnya Fahri Hamzah, Jadi Wamen Sekaligus Komisaris BUMN