PARADAPOS.COM - Mantan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, baru-baru ini angkat bicara soal pemecatannya dari kabinet Presiden RI Prabowo Subianto.
Dalam sebuah wawancara yang diunggah oleh akun Total Politik, Satryo mengungkapkan salah satu alasan dirinya dicopot ialah karena adanya rentetan demonstrasi yang terjadi di kantor Kemendikti Saintek, ditambah aksi mahasiswa terkait kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT)
Awalnya ia menceritakan, semalam jelang reshuffle kabinet, kediamannya di Widya Chandra didatangi oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Jaya
"Hari Selasa malam, tanggal 18 Februari yang lalu, jam 10 malam, Mayor Teddy (Indra Wijaya) ke kediaman saya di Widya Chandra," ujar Satryo.
Dalam pertemuan itu, Mayor Teddy menyampaikan kalau Satryo dianggap melakukan kesalahan fatal karena terjadi dua aksi demonstrasi besar tersebut selama masa jabatannya.
"Kemudian beliau di sana, intinya mengaanggap saya punya kesalahan yang fatal. Terjadinya demo di kantor tanggal 20 Januari 2025 dan terjadinya demo tentang UKT oleh mahasiswa BEM tanggal 17 dan 18 Februari 2025," beber dia.
Diakui Satryo, Mayor Teddy mengatakan kalau Presiden Prabowo tidak menyukai demonstrasi dan menganggapnya sebagai bentuk kegaduhan yang bisa mengganggu stabilitas pemerintahan.
"Pada dasarnya, Pak Presiden itu alergi dengan demo. Jadi kalau ada demo, itu dianggap sebagai kegaduhan," ujar Satryo menirukan pernyataan Mayor Teddy.
Kontroversi Satryo
Satryo memang beberapa kali menimbulkan kontroversi sejak dilantik sebagai menteri di Kabinet Merah Putih.
Setidaknya ada tiga kontroversi yang pernah ditimbulkan Satryo yakni terkait demonstrasi pegawai Kemendiktisaintek, rekaman suara diduga Menteri Satryo marah-marah ke pegawai, hingga pernyataan beasiswa KIP terkena dampak efisiensi anggaran.
Sejumlah pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) menggelar aksi protes terhadap arogansi yang ditunjukan Menteri Dikti Saintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro dan keluarganya, di di depan kantor kementerian di Jalan Pintu Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025). (Foto: Tangkapan Layar/ X)
Sejumlah pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) menggelar aksi protes terhadap arogansi yang ditunjukan Menteri Dikti Saintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro dan keluarganya, di di depan kantor kementerian di Jalan Pintu Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025). (Foto: Tangkapan Layar/ X)
Usai direshuffle, Satryo mengaku bukan dipecat oleh Presiden Prabowo Subianto tapi memilih meninggalkan jabatan.
"Ya surat itu saya buat tadi malam jam 12 malam. Saya buat tadi malam, tadi saya serahkan ke Setneg untuk sampaikan kepada Presiden," kata Satryo di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Sebagai gantinya, Presiden Prabowo melantik Guru Besar ITB Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek).
Sumber: inilah
Artikel Terkait
Aktivis Sindir Menhut Raja Juli Antoni: Dulu Hina Prabowo, Sekarang Numpang Hidup di Kabinet!
Pengamat Blak-blakan Ungkap Makna Pertemuan Jokowi dan Adik Prabowo
PSI Diprediksi Gagal ke Senayan dan Bubar, Gegara Raja Kecil di Kemenhut?
Arief Poyuono Prediksi 2029 PSI Sudah Bubar