Raja Juli Bagi-bagi Kue ke 11 Kader PSI, Kompetensi Diragukan tak Sepadan dengan Gaji Fantastis

- Jumat, 07 Maret 2025 | 07:20 WIB
Raja Juli Bagi-bagi Kue ke 11 Kader PSI, Kompetensi Diragukan tak Sepadan dengan Gaji Fantastis


PARADAPOS.COM -
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman mengkritisi proses penunjukan 11 kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai tim Operation Management Office Indonesia Ferestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030. Menteri Kehutanan (Menhut) RI Raja Juli Antoni diminta membuka ke publik perihal proses seleksi dan penetapannya.

"Publik perlu tahu siapa yang menyeleksi dan prosesnya," ujar Alex dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (7/3/2025).

Asal tahu saja Raja Juli baru bagi-bagi jabatan ke 11 orang kader PSI, mereka dimasukan ke dalam tim lembaga yang dibiayai melalui hibah Norway Contribution melalui Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).

Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 168 Tahun 2022, terdapat 5 bidang dalam susunan tim FOLU Net Sink 2030. Di antaranya Bidang I Pengelolaan Hutan Lestari; Bidang II Peningkatan Cadangan Karbon; Bidang III Konservasi; Bidang IV Pengelolaan Ekosistem Gambut; dan Bidang V Instrumen dan Informasi.  

Raja Juli menetapkan dirinya sebagai penanggung jawab sekaligus pengarah tim. Dia didampingi seorang wakil penanggung jawab. Kemudian, terdapat 43 orang yang jadi bagian dari tim Operation Management Office Indonesia FOLU Net Sink 2030. Sebanyak 12 orang di antaranya (25 persen) berlatar belakang politikus PSI.

Berdasarkan lampiran Kepmenhut Nomor 32 Tahun 2025, penanggung jawab mendapatkan honor Rp50 juta. Wakil penanggung jawab menerima Rp40 juta.  Sementara, masing-masing dewan penasehat ahli (4 orang) akan mendapatkan uang bulanan sebesar Rp25 juta. Ketua pelaksana, ketua harian I dan II, sekretaris/koordinator sekretariat serta para ketua bidang, menerima honor Rp30 juta per bulan.

Sedangkan anggota bidang menerima Rp20 juta. Untuk level staf kesekretariatan bidang, mendapatkan honor sebesar Rp8 juta per bulannya. "Dana hibah ini semestinya lebih banyak dihabiskan untuk membiayai program. Melihat lampiran SK yang ditandatangani Menhut Raja Juli Antoni, sepertinya harapan itu tak bakalan terwujud," tegas Alex.

Mencermati personel yang mengisi tim FOLU Net Sink 2030 dan sistem honorarium yang ditetapkan, Ketua PDIP Sumatera Barat (Sumbar) itu menyebut apa yang dilakukan Raja Julit tak mencerminkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan bersih (clean government).

Alex mendesak Raja Juli untuk mengedepankan prinsip-prinsip transparansi dalam penetapan personel yang ditugaskan di tim FOLU Net Sink 2030 itu.

"Jika tak berani terbuka, publik tentunya akan menilai keputusan Menhut Raja Juli ini tak lebih dari bagi-bagi kue kekuasaan pada kolega yang tentu saja berjarak dengan semangat Asta Cita Presiden Prabowo Subianto," kata dia.

Sebelumnya, jadi buah bibir warganet soal pengangkatan 11 kader PSI. Sebut saja akun X (Twitter) @Anak_Ogi, mengunggah Kepmen Kehutanan No 32/2025 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 234/2024 tentang Struktur Organisasi Operation Management Office Indonesia's Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030.

Adapun 11 nama yang diduga kader PSI masuk dalam tim FOLU Net Sink 2030, Andy Budiman menjabat Dewan Penasihat; Kokok Dirgantoro sebagai anggota bidang Pengelolaan Hutan Lestari; Endika Fitra Wijaya sebagai Staf Kesekretariatan bidang Pengelolaan Hutan Lestari.

Sigit Widodo sebagai anggota bidang Peningkatan Cadangan Karbon; Rama Hadi Prasetya sebagai Staf Kesekretariatan Peningkatan Cadangan Karbon; Furgan Amini Chaniago sebagai anggota bidang Konservasi; Nandya Maharani Irawan sebagai Staf Kesekretariatan bidang Konservasi.

Nama lainnya adalah, Andi Syaiful Oeding dan Yus Ariyanto sebagai anggota bidang Pengelolaan Ekosistem Gambut; Nurtanti sebagai anggota bidang Penegakan Hukum dan Peningkatan Kapasitas, dan Suci Mayang Sari sebagai anggota bidang Penegakan Hukum dan Peningkatan Kapasitas.

Sumber: inilah

Komentar

Terpopuler