paradapos.com-TPN Ganjar-Mahfud ikut menyikapi polemik baliho capres yang terpasang di pos polisi di Mojokerto, Jawa Timur.
TPN Ganjar-Mahfud melalui Wakil Ketuanya, Gatot Eddy Pramono, menyebut temuan baliho di atas pos polisi sudah ditangani oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Untuk itu, eks Wakapolri tersebut meminta masyarakat untuk menahan diri dan tidak terlibat adu argumen sebelum ada hasil pemeriksaan oleh Bawaslu.
Baca Juga: 3 Bulan Menjanda, Anne Ratna Mustika Mantan Istri Dedi Mulyadi Resmi Nikah Lagi
"Kita tidak boleh me-judge itu salah atau tidak salah, nanti kita serahkan kepada yang berwenang Bawaslu," kata Gatot di Jakarta Pusat, dikutip dari Antara pada Rabu, 20 Desember 2023.
Gatot juga mengatakan bahwa temuan tersebut tentunya sudah dilaporkan kepada pihak berwenang, dalam hal ini adalah Bawaslu.
Setelah dilaporkan, pihak Bawaslu juga yang nantinya akan memutuskan apakah ada pelanggaran atau tidak soal polemik pemasangan baliho tersebut.
"Saya kira kan kalau kita lihat ada video yang beredar itu kan sudah dilaporkan ke Bawaslu, nanti tentunya Bawaslu yang akan mempelajarinya apakah memang ada pelanggaran atau tidak, kita serahkanlah kepada pihak yang berwenang ya," pungkasnya.
Baca Juga: 3 Pekan Hilang, Siswi SD Berusia 12 Tahun di Bandung Ditemukan di Apartemen Bareng Pria
Sebagai informasi, temuan pemasangan baliho di atas pos polisi di Mojokerto ramai dibicarakan publik.
Diketahui ada dua baliho bergambar pasangan capres dan cawapres yakni nomor urut 01 dan nomor urut 02.
Berdasarkan foto yang beredar di jagat maya, baliho pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terlihat di atas pos 905 Pacing, Sat Lantas Polres Mojokerto.
Sedangkan baliho pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) berada persis di sebelah timur pos pantau Pekukuhan, Satuan Samapta Polres Mojokerto.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kabarfajar.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi