paradapos.com - Baru-baru ini tersebar potongan video Zulkifli Hasan atau Zulhas yang dinilai oleh beberapa pihak merupakan hal yang provokatif.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum DPP Jaringan Nasional Keumatan (JNK) Nanang Firdaus Masduki.
Nanang Firdaus juga menganggap apa yang dikatakan Zulhas tidak mengarah pada pendidikan politik yang baik, bahkan bisa menjurus pada politik identitas.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Ogah Joged-joged Saat Kampanye, Demi Ubah Stigma di Masyarakat Tentang Politik Kotor
Tampak dalam video itu Zulhas sebagai Ketua PAN mengatakan bahwa umat Islam saking cintanya kepada Prabowo, mereka tidak bilang ‘Amin' saat sholat.
“Saking cintanya sama Pak Prabowo, Tahiyatul akhir kan gini (menunjuk jari satu) sekarang gini (menunjuk dengan jari dua), itu pak teman-teman pak, saking,” kata Zulhas.
Akan tetapi, ia menyampaikan, itu terjadi di daerah yang jauh di luar Jakarta, Zulkifli menganggap di Jakarta tidak demikian.
Baca Juga: Menanti Debat Cawapres: Gus Imin Kontra Gibran dan Mahfud MD, Yuk Intip Para Panelisnya!
“Saya keliling daerah pak kyai, disini aman, yang jauh-jauh ada loh yang berubah. Jadi kalo sholat maghirb, waladoolin, ada yang diem sekarang pak,” ujar Zulhas disambut gelak tawa audien.
Apa yang disampaikan Ketua Umum Partai PAN itu Nanang Firdaua Masduki merupakan hal yang terkesan mempermainkan ritual agama Islam.
Baca Juga: Kabar Gembira! Menteri Agama Gus Yaqut Umumkan Penambahan Kuota Petugas Haji 2024
Nanang mendesak Zulhas agar meminta maaf kepada umat dan berkomitmen tidak lagi menyeret agama ke dalam politik.
Nanang menyebut, agama tidak boleh agama menjadi komoditas oleh para elite politik.
“Apa yang terjadi dalam video, yang diperankan oleh Zulhas itu harus dihentikan. Zulhas juga harus meminta maaf kepada umat Islam atas kekeliruan tersebut,” tegas Nanang.
Artikel asli: kabarfajar.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi