PARADAPOS.COM - Ketua DPP PDIP bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif Deddy Yevri Hanteru Sitorus mengatakan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipertimbangkan PDIP untuk diusung menjadi calon gubernur (cagub) Jakarta.
"Ya kalau dipertimbangkan pasti (Ahok) dipertimbangkan lah," kata Deddy saat dihubungi, Selasa (16/7/2024).
Selain itu, kata dia, mantan Gubernur DKI Jakarta itu memiliki integritas tidak pernah terlibat dalam kasus korupsi.
"Dia (Ahok) kader (PDIP), dia tidak punya celah, kecuali menjadi korban hasutan," ujar anggota Komisi VI DPR RI ini.
"Apa salahnya gitu lho? Kecuali dia bekas koruptor ya mungkin sulit lah," sambung Deddy.
Namun, Deddy menuturkan bahwa Pilkada Jakarta masih sangat cair, belum ada keputusan final.
"Intinya kita belum memutuskan soal itu (cagub yang diusung), masih didalami ya," ungkapnya.
Hasil survei Litbang Kompas yang dirilis pada Selasa (16/7/2024) menunjukkan elektabilitas Ahok masih cukup unggul di Jakarta.
Dia berada di urutan kedua setelah Anies Baswedan dengan perolehan suara 20 persen.
Sementara, Anies berada di puncak dengan elektabilitas mencapai 29,8 persen.
Selanjutnya, di posisi ketiga adalah mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) dengan perolehan 8,5 persen.
Masih ada 30 persen responden tidak tahu atau belum menjawab siapa sosok yang dinilai layak menjadi calon gubernur Jakarta.
Survei ini dilakukan pada 15-20 Juni 2024 terhadap 400 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Jakarta.
Litbang Kompas melakukan wawancara tatap muka dengan penarikan sampel acak sederhana.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 4,9 persen
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Mbulet! Tak Pernah Perlihatkan Ijazah Asli, Jokowi Malah Tantang Masyarakat Buktikan Ijazahnya Palsu
Najwa Shihab Bungkam Soal Isu RUU TNI, Bakal Masuk Kabinet Gantikan Meutia Hafid?
Luhut Minta Masyarakat Santun Saat Kritik Pemerintah: Jangan Merusak Budaya Negara Sendiri!
Said Aqil Ungkap Cawe-cawe Jokowi Bikin Dia Kalah di Muktamar NU: Insya Allah Ada Balasannya