paradapos.com - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, mengajak masyarakan untuk memilih presiden yang tak emosional.
Jazilul Fawaid menyampaikan hal tersebut saat membuka acara "Tanyo Bang Anies" bersama dengan mahasiswa di Jambi, Kamis (14/12/2023).
Jazilul mengatakan bahwa para pemilih, khususnya generasi muda, harus memilih calon presiden yang memiliki gagasan dan tidak punya rekam jejak masalah di masa lalu.
Baca Juga: Polisi Temukan Alat Bukti Kasus Pemerasan Firli Bahuri di Apartemen
"Kalau mencari presiden, sama. cari yang jelas yang badannya sehat. Tidak pernah stroke dan tidak emosian," ucap Jazilul Fawaid dalam acara Tanyo Bang Anies di Jambi, Kamis (14/12/2023).
"Cari rekam jejaknya dari apa kariernya, rekam gagasannya, pernah tersangkut masalah atau tidak, itu penting," kata dia.
Baca Juga: RSUP Persahabatan Imbau Masyarakat Lansia Waspada Imbas Naiknya Kasus Covid-19
Jazilul juga mengajak mahasiswa untuk melek sejarah dan menolak pemerintahan yang penuh dengan kolusi, korupsi, dan nepotisme.
Co-Captain (wakil kapten) Timnas Amin ini mengimbau generasi muda agar mencari pemimpin yang jauh dari praktik KKN.
"Anak-anak muda hari ini harus baca sejarah, bahwa reformasi lahir untuk menolak agar pemerintah dan kepemimpinan di Indonesia bebas dan bersih dari KKN," kata dia.
"Nah kalo nyari pemimpin, carilah pemimpin yang menerapkan sistem yang adil, yang jauh dari KKN," Jazilul menambahkan.
Baca Juga: Strategi Baru Israel untuk Lumpuhkan Hamas, Kerahkan Air Laut untuk Banjiri Gaza
Ucapan tersebut seolah menyindir capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang terlihat emosional saat debat capres.
Selain itu, Prabowo juga memiliki rekam jejak dituduh sebagai pelanggar HAM berat akibat terlibat kasus penculikan.
Artikel asli: pilihanindonesia.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi