PARADAPOS.COM - Keputusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Sohibul Iman sebagai bakal cawagub mendampingi Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 dinilai kurang tepat.
Pasalnya, elektabilitas dan popularitas mantan Presiden PKS itu masih sangat rendah.
"Menempatkan Sohibul Iman itu sebagai cagub dari PKS adalah strategi yang kurang tepat. Nama Sohibul Iman, jelas, kurang 'menjual' di Jakarta," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia, Ray Rangkuti kepada redaksi, Jumat (28/6).
Ray menilai, keputusan PKS mengusung Sohibul Iman sebagai bakal cawagub pendamping Anies Baswedan terlalu terburu-buru.
Lebih jauh daripada itu, PKS justru menutup kesempatan nama tokoh lain yang potensial untuk masuk.
Selain itu, Pengamat Politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga menilai ceruk pemilih Anies Baswedan dan Sohibul Iman sama, sehingga tidak ada nilai lebih jika pasangan ini berlayar di Pilkada Jakarta pada November mendatang.
“Saya tidak melihat Anies diuntungkan dengan deklarasi ini. Menduetkan Anies-Iman sama dengan menduetkan dua orang bersaudara," tuturnya.
"Pemilih Anies itu ya PKS. Idola warga PKS itu ya Anies. Jadi, tidak ada nilai tambah bagi pasangan ini. Mereka hanya berkeliling di lingkaran rumah mereka masing-masing," pungkasnya.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Absen Retreat, Kepala Daerah PDIP Pertegas Petugas Partai
VIRAL Video Parodi Rocky Gerung Jalan-Jalan ke IKN: Ini Kota atau Prank Nasional?
Kembali Viral Unggahan Gerindra ‘Hoax Terbaik Adalah Versi Penguasa’
Jangan Sampai Rumah Jokowi di Solo Diamuk Massa