PARADAPOS.COM - Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah menyindir posisi Anies Baswedan yang ditinggal oleh partai pengusungnya.
Dia menyebut, Anies merupakan korban, sebab, tidak bisa pemimpin politik terlepas dari partai politik. Fahri Hamzah menyetujui pemikiran mengenai karier politik tidak bisa lepas dari keberadaan partai politik. "Iya dong, Anies Baswedan adalah korban dari insiden ini.
Makanya saya sangat berharap kepada dia untuk.. Dia ini seorang doktor yang belajar public policy. Dia mengerti ilmu politik.
Coba merenung agak dalam lah apa yang terjadi pada dirimu kemarin itu, pikirkan agak dalam. Karena harusnya kalau dia tanya, waktu itu saya mengajak dia koreksi sistemnya dulu dan mengajak dia untuk lebih tegas," katanya dalam milik Akbar Faizal yang dilihat pada Kamis (2/5/2024).
"Tidak bisa lagi pemimpin politik di depan bukan orang partai Bung Akbar.
Nggak bisa. Semua karier itu ada sekolahnya, ada merit system-nya, ada tangganya. Nggak bisa lagi begitu partai politik harus diperkuat," imbuhnya.
Mantan anggota DPR RI itu kemudian menyinggung orang-orang yang merasa memiliki popularitas tinggi, namun tidak mau bergabung dengan partai politik. Menurutnya, justru orang yang ingin mematangkan demokrasi jalannya dengan memperkuat partai politik.
"Jangan kita merasa aku ini hebat sendiri loh, aku ini terkenal, aku ini ramai di TikTok, segala macam. Kalau aku masuk partai politik rusak aku lho.
Terus habis gitu pengin nyalon pakai partai politik. Pikiran itu tidak bertanggung jawab. Kalau kita mau demokrasi kita matang perkuat partai politik," tegasnya.
Partai politik siap menerima orang dengan berbagai karakter, mulai terkenal hingga banyak uang.
"Semua beragam itu bisa masuk partai, jangan ada orang merasa suci di luar, karena dia tidak berpartai tapi begitu ada kekuasaan mendekat ke partai. Itu kemunafikan yang mesti dihentikan di negeri ini," katanya
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Nah Lho! Buzzer Rudi Valinka Stafsus Kemkomdigi Sebar Hoaks Isi UU, Panen Kritikan di Medsos
Retreat Dituding Strategi Politik Terselubung Prabowo Subianto, PARA Syndicate: Nostalgia Era Orde Baru!
Profil Danantara yang Diresmikan Prabowo Besok: Ditolak di Indonesia, Diterima di Negeri Jiran
Larangan Retret Sinyal PDIP Oposisi 100 Persen di Pemerintahan Prabowo Subianto