CIREBON, paradapos.com - Menjelang pilpres, masing-masing pasangan calon (Paslon) sedang gencar-gencarnya mengambil hati masyarakat.
Begitu pula dengan paslon Anies-Muhaimin, dimana ia terus mengkampanyekan agenda program kerjanya di berbagai wilayah.
Pada saat paslon Anies-Muhaimin sedang berkampanye di Madura, capres Anies Baswedan dengan tegas menyuarakan komitmennya untuk mengakhiri diskriminasi dalam kebijakan pendidikan.
Baca Juga: Drama Korea Flex x Cop Tayang Kapan, Jam Berapa, di Mana? Dilengkapi Spoiler!
Capres Anies tegaskan diskriminasi kebijakan pendidikannya itu, pada saat tiba di Bandara Trunojoyo, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pada hari Rabu pagi.
Dimana itu menjadi momentum yang sangat penting, untuk menyampaikan janji mereka terkait pendidikan.
Menurut Anis bahwa saat ini, masih ada diskriminasi yang masih terjadi di antara kebijakan pendidikan swasta dan negeri, serta antara pendidikan agama dan umum.
Sehingga, ia bersama dengan cawapresnya Muhaimin Iskandar berjanji Akan menghentikan segala bentuk diskriminasi pendidikan.
Baca Juga: SBY Sebut Prabowo Putra Terbaik Bangsa: Mampu Buat Indonesia Sejahtera dan Maju
Bahkan, Ia juga menyoroti perbedaan perlakuan antara lembaga pendidikan swasta dan negeri, serta antara pendidikan agama dan umum.
"Menginginkan kesetaraan di bidang pendidikan, di mana status swasta atau negeri tidak boleh menjadi penentu kualitas pendidikan", kata Anies, dikutip dari chanel YouTube kompas, pada hari Kamis, 1 Februari 2024.
Ia juga mengungkapkan bahwa, kekuatan langit, dukungan dari para ulama, serta doa yang telah dilakukan, akan menjadi faktor penentu dalam meraih sukses pada Pilpres 14 Februari 2024 nanti.
Sementara itu, cawapres Muhaimin Iskandar atau yang kerap disapa Cak Imin juga, menekankan peran penting para petani dan santri dalam perubahan nasib rakyat Indonesia.
Baca Juga: 5 Rahasia yang Dimiliki Cewek, Namun Jarang Diketahui Oleh Cowok dalam Hubungan Asmara
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikaktual.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi