paradapos.com - Setelah dilantik menjadi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), anggota KPPS memiliki tanggung jawab besar untuk menjalankan proses pemilihan umum dengan lancar dan adil.
Namun, seringkali terjadi fenomena yang disebut sebagai "tingkah slengean" atau perilaku yang tidak biasa dan kadang-kadang lucu yang muncul setelah dilantik.
Artikel ini akan membahas beberapa aspek dari tingkah slengean yang terlihat setelah KPPS dilantik.
Baca Juga: PMII Konawe Tak Sepakat Memilih Pemimpin di Pemilu 2024 Karena Amplop 'Uang'
1. Antusiasme yang Berlebihan
Sebagian anggota KPPS dapat menunjukkan antusiasme yang berlebihan setelah dilantik. Mereka mungkin menyambut para pemilih dengan semangat yang tinggi, mengekspresikan kegembiraan mereka dengan cara yang tidak biasa, atau bahkan berfoto bersama kotak suara sebagai kenang-kenangan.
2. Kekhawatiran Akan Tanggung Jawab
Beberapa anggota KPPS mungkin menunjukkan ekspresi wajah yang penuh kekhawatiran atau tegang setelah dilantik. Mereka menyadari betapa besar tanggung jawab yang diemban dan mungkin merasa tertekan dengan tugas yang harus dijalankan.
Baca Juga: Indosat Ooredoo Hutchisob Kembali Dapatkan Dua Penghargaan di Asian Management Excellence Award
3. Lingkungan Kerja yang Penuh Kreativitas
Seringkali, ruang kerja KPPS dihias dengan kreativitas. Mereka mungkin membuat poster, spanduk, atau hiasan lainnya untuk menciptakan suasana yang lebih ceria dan memotivasi para pemilih.
4. Bahasa atau Gaya Berbicara yang Unik
Tingkah slengean juga dapat tercermin dalam bahasa atau gaya berbicara yang unik. Beberapa anggota KPPS mungkin menggunakan kata-kata atau frasa tertentu yang menjadi tren di kalangan mereka, menciptakan atmosfer yang lebih santai dan ramah.
Baca Juga: Snack Sehat Buatan Sendiri untuk Anak, Alternatif Lezat dan Nutrisi yang Dapat Anda Coba
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sultranetwork.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi