paradapos.com - Prabowo Subianto, calon Presiden nomor urut 2, menghadiri sebuah acara yang diberi judul "Reuni Akbar Rabu Biru untuk Indonesia" di Kemang Village, Jakarta, pada Rabu (31/1).
Dalam acara tersebut, hadir juga Dewan Pembina Rabu Biru untuk Indonesia, Titiek Soeharto.
Semua pendukung dan relawan yang hadir di acara tersebut memakai seragam berwarna biru yang telah menjadi simbol dari pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Prabowo tiba sekitar pukul 20.45 WIB dan disambut dengan antusias oleh para pendukung dan relawan yang telah setia menunggu dan berkumpul sejak sore. Teriakan "Prabowo Presiden" pun bergema di sekitar lokasi acara.
Momen langka untuk bertemu Prabowo pun tidak dilewatkan, mereka berebut untuk bersalaman serta foto bersama dengan sosok yang mereka idolakan.
Alunan lagu dengan potongan lirik seperti "Oke Gas Tambah 2 Torang Gas" serta "Prabowo Gibran Istimewa" menambah semarak acara Rabu Biru malam itu.
Di hadapan para pendukungnya, Prabowo mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kesetiaan yang telah mereka berikan.
"Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudara sekalian semua. Dan banyak wajah-wajah yang saya kenal sejak lama dan saya ucapkan terima kasih atas dukungan saudara-saudara," kata Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan perjuangannya saat ini dilakukan hanya untuk Indonesia dan rakyatnya. Ia pun turut menyampaikan optimismenya terhadap masa depan Indonesia. Negeri ini, kata Prabowo, akan menjadi negara yang hebat dan memiliki masa depan gemkilang.
"Kita berbuat ini, hanya semata-mata untuk kalian dan bangsa Indonesia. Negara kita, bangsa kita membutuhkan keberlanjutan pembangunan. Masa depan kita gemilang, masa depan kita cerah. Masa depan kita hebat. Indonesia akan menjadi negara hebat," pungkas Prabowo.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: muslimterkini.id
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi