paradapos.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan bahwa dirinya siap untuk mundur.
Mahfud MD mengatakan bahwa dirinya sudah menemui Menteri Sekretariat Negara (Mensetneg) Pratikno dan meminta untuk mengatur jadwal bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut Mahfud sampaikan saat ditanyai soal rencananya untuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju.
“Saya sudah menemui Setneg (Sekretariat Negara) Pak Pratikno untuk meminta dijadwalkan bertemu dengan Bapak Presiden,” ujar Mahfud.
Mahfud MD mengatakan bahwa ia diangkat menjadi Menko Polhukam secara terhormat, maka ia juga harus memberi tahu terkait langkah politik ke depannya kepada Presiden Jokowi.
“Saya diangkat dengan penghormatan dan sekarang juga harus memberitahu dengan hormat tentang langkah-langkah politik saya. Itu segi etikanya, ya,” kata Mahfud.
Baca Juga: Muncul Gerakan Salam 4 Jari, Gibran: Ya Monggo, Kemarin Debat Juga Saya Satu Lawan Dua
Seperti yang diketahui bahwa Mahfud MD menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 berpasangan dengan Ganjar Pranowo selaku Calon Presiden (Capres).
Oleh karena itu, Mahfud menjelaskan bahwa dirinya harus datang ke Presiden dengan penuh penghormatan untuk mundur.
Menurut Mahfud, jabatannya sebagai Menteri merupakan hak prerogatif presiden.
“Lalu yang kedua (mengenai) keputusan politik, saya sudah menjadi cawapres sehingga harus jelas,” ucapnya.
“Secara ketatanegaraan, jabatan Menteri merupakan hak prerogatif presiden, jadi saya harus datang dengan penuh penghormatan (untuk mengundurkan diri),” tambahnya.
Ia juga menyebut bahwa orang Jawa merupakan orang yang menjunjung etika. Oleh karena itu, ia akan melangkah penuh dengan adanya etika.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayopalembang.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi