paradapos.com - Kyai Ahmad Fuad Noerhasan, pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, yang merupakan pesantren tertua dan terbesar di Jawa Timur, terlihat mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.
Dukungan ini terlihat dari foto bersama Khofifah Indar Parawansa yang menunjukkan simbol salam dua jari khas Prabowo-Gibran, serta sebuah video yang beredar memperlihatkan dukungan Kyai Fuad Sidogiri terhadap pasangan calon nomor urut 2.
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur Prabowo-Gibran, Boedi Prijo Soeprajitno, membenarkan bahwa Kyai Fuad Noerhasan menyatakan dukungan tersebut. Foto tersebut diambil setelah acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di Sidoarjo.
"Iya itu foto kemarin setelah acara HUT (Hari Ulang Tahun) ke-51 SPSI di Sidoarjo. Romo Yai juga mendoakan pemilu damai dan pasangan nomor 02 Prabowo-Gibran ditakdirkan menang sekali putaran," kata Boedi.
Boedi menegaskan bahwa Khofifah memiliki hubungan baik dengan para kiai di Sidogiri, dan hubungan tersebut telah terjalin sejak masa kepemimpinan Romo Kyai Haji Nawawi Abdul Jalil, seorang ulama kharismatik yang sangat dihormati di Jawa Timur.
"Hubungan Bu Khofifah dan komunikasi dengan para kiai di Sidogiri sejak dipimpin oleh Romo Kiai Haji Nawawi Abdul Jalil, itu terjalin baik. Bahkan saat ini, Bu Khofifah, mendapat suplai dukungan dari Sidogiri ini menambah semangat untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran di Jawa Timur," ujar Boedi.
Selain foto, beredar juga sebuah video di mana KH Ahmad Fuad Nurhasan meminta seluruh santri dan alumni mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dalam video tersebut, KH Noerrhasan berdoa agar pasangan nomor urut dua Prabowo-Gibran menang dalam satu putaran.
Pondok Pesantren Sidogiri, didirikan pada awal abad ke-18 oleh Sayyid Sulaiman, merupakan salah satu pondok pesantren tertua di Indonesia dengan garis keturunan Rasulullah. Dukungan dari kyai dan pondok pesantren memiliki pengaruh besar dalam dinamika politik di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: argumen.id
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi