Politik - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menjadi sorotan utama dalam ranah demokrasi Indonesia.
Sebagai bentuk penyelenggaraan pesta demokrasi, Pemilu tidak hanya sekadar menentukan pemimpin, tetapi juga menguji ketahanan masyarakat terhadap informasi yang tersebar.
Saat ini, era digital telah mengubah cara masyarakat memperoleh informasi, memindahkan pusat perhatian dari sumber konvensional ke media sosial.
Baca Juga: Terjamin Tubuh Akan Lebih Berisi: Susu Penambah Berat Badan Terbaik Untuk Orang Dewasa
Dalam menghadapi dinamika ini, pentingnya literasi digital menjadi semakin mendesak.
Salah satu kunci keberhasilan Pemilu 2024 yang berkualitas adalah kemampuan masyarakat dalam menyaring informasi dengan bijak dan kritis.
Di tengah arus informasi yang melimpah, Komunitas Pemuda Pantang Menyerah yang diketuai oleh Mohamad Irwan menegaskan bahwa keharmonisan pesta demokrasi adalah hasil dari kemampuan menyaring informasi dengan bijak.
Baca Juga: Penguatan Ekonomi Indonesia Telah Berada di Jalan yang Benar
Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam perilaku masyarakat, di mana pencarian informasi beralih dari cara konvensional menjadi ranah digital.
Oleh karena itu, literasi digital menjadi keterampilan krusial dalam memilah dan memilih informasi di dunia maya, agar pemilu berlangsung dengan harmonis.
Pada suatu seminar literasi digital di Kabupaten Purbalingga, Mohamad Irwan menjelaskan bahwa melalui media sosial, masyarakat kini memperoleh informasi seputar pemilu.
Baca Juga: Mewaspadai Ancaman Radikalisme di Medsos Jelang Pemilu 2024
Oleh karena itu, literasi digital menjadi kebutuhan mendesak agar masyarakat dapat mengelola perbedaan pendapat dengan bijak, baik dalam dunia nyata maupun dunia maya.
Irwan menambahkan pentingnya menjaga keharmonisan jelang pemilu, untuk mencegah perpecahan akibat perbedaan pilihan politik.
Sikap toleran, menurutnya, menjadi kunci untuk mengawal pesta demokrasi agar tetap damai.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: manggarainews.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi