paradapos.com. Jakarta - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto mengajak masyarakat untuk mengawal proses Pemilu 2024. Ia mengatakan hal itu perlu dilakukan untuk mengantisipasi potensi kecurangan.
"Jadi kawal, datang ke TPS, coblos dan tolong ditunggu dan diawasi," kata Prabowo saat menerima deklarasi dukungan Komunitas Bakti Untuk Rakyat di kediamannya di Jakarta Selatan, Senin (29/1).
Di hadapan ratusan warga, Prabowo optimis paslon nomor urut 2 akan memenangkan pemilu sekali putaran, bila melihat hasil survei yang dipaparkan sejumlah lembaga. Kendati demikian, Prabowo mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah.
Baca Juga: Ancelotti Lakukan Rotasi Terhadap Para Pemain Real Madrid pada Laga Kontra Las Palmas di La Liga
"Harus datang ke TPS (tempat pemungutan suara) semuanya. Harus, jangan malas, harus ke TPS. Jangan merasa 'oh kita menang', lalu kita nggak datang, jangan. Itu yang dikehendaki oleh pihak-pihak tertentu," ucap Prabowo.
"Datang (ke TPS), coblos, periksa surat (suara). Jangan dibilang nanti surat suara rusak, karena ada upaya merusak surat suara yang (memilih) 02," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga meminta masyarakat mengajak lingkungannya untuk memilih paslon nomor urut 2 karena memiliki niat mulia untuk menjadikan Indonesia negara yang berdaya.
Baca Juga: Opini: Lima Menu Khas Balikpapan yang Enak
"Sesudah itu (pencoblosan), saya tetap butuh dukungan saudara, karena kita harus kerja keras," jelas Prabowo.
"Kerja keras karena tugas kita tugas mulia, cita-cita kita mulia, kita ingin menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia," sambungnya.
Adapun ratusan warga perwakilan Komunitas Bakti Untuk Rakyat menyatakan dukungannnya secara langsung kepada Prabowo dalam agenda 'Bakti Untuk Rakyat #BersamaBapak'. Hingga saat ini, Bakti Untuk Rakyat tercatat memiliki 500.000 anggota di seluruh Indonesia.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: nongkrong.co
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi