paradapos.com-Menjelang waktu pencoblosan Pemilu 2024, petugas KPPS didorong kembali untuk memeriksa kesehatan.
Soalnya, pelaksanaan Pilpres maupun Pileg 2024 harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Salah satunya adalah kesiapan petugas KPPS yang sehat dan bugar.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta disarankan bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menyiapkan petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang sehat dan bugar.
Baca Juga: Segini Besaran Gaji dan Tanggung Jawab Petugas KPPS pada Pemilu 2024
Hal itu diungkapkan Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Simon Lamakadu.
“Kami menyarankan kepada Dinas Kesehatan agar Puskesmas-Puskesmas di tingkat kecamatan atau kelurahan bekerjasama dengan KPU untuk mendorong atau bahkan mewajibkan KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) untuk memeriksakan kondisi kesehatannya kembali di Puskesmas terdekat menjelang hari H,” kata Simon, Senin (29/1).
Pemeriksaan kesehatan diperlukan agar proses pencoblosan maupun perhitungan suara berlangsung lancar tanpa kendala kesehatan di kalangan petugas TPS.
“Yang kami tahu saat pendaftaran, petugas KPPS memang sudah melakukan skrining kesehatan. Ini (pemeriksaan ulang) untuk memastikan saja agar mereka siap bertugas. Bila perlu disertai dengan pemberian vitamin dan nutrisi tambahan,” kata Simon.
Baca Juga: Tuntut Uang Trasport Bimtek, Anggota KPPS Medan dan Langkat Ricuh
Pentingnya pemeriksaan kesehatan itu dilakukan agar dapat mendeteksi potensi gangguan kesehatan yang akan dialami petugas TPS. Dengan adanya pemeriksaan, rekam medis petugas TPS juga bisa diketahui.
“Sehingga dapat mengetahui kondisi kesehatan panitia dan mendeteksi adanya potensi resiko yang menghalangi mereka untuk bekerja,” pungkas Simon.
Seperti diketahui, pekan lalu, sebagian KPPS atau petugas di TPS telah dilantik. Bahkan, tes kesehatan anggota KPPS telah dilaksanakan pada akhir tahun 2023. (rmol)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: melansir.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi