paradapos.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia ( Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa dirinya ingin mundur sebagai Menteri sudah dari lama.
Seperti yang diketahui bahwa Mahfud MD mencalonkan diri pada Pilpres 2024 sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 yang berpasangan dengan Ganjar Pranowo.
Mahfud mengatakan bahwa dirinya sudah merencanakan ingin mundur sebagai Menko Polhukam sejak debat pertama Capres – Cawapres 2024.
Cawapres nomor urut 3 ini mengatakan alasan mengundurkan diri dari Menko Polhukam agar dapat leluasa untuk membuka data dan membaca data-data.
“Saya merencanakan mengundurkan diri itu sudah lama, ketika akan mulai debat pertama agar bisa lebih leluasa untuk membuka data sebenarnya agar lebih etis membaca data-data itu, kalau saya tidak di pemerintahan,” ujar Mahfud.
Mahfud juga mengatakan bahwa terdapat beberapa pertimbangan jika ingin keluar dari Menko Polhukam, salah satunya yaitu etika dirinya terhadap Presiden Jokowi.
Dia mengatakan bahwa dulu diangkat oleh Presiden Jokowi secara terhormat dan diberi kepercayaan.
“Ada beberapa pertimbangan ya, pertimbangannya perlu etika saya kepada Pak Jokowi,” ujarnya.
“Saya dulu diangkat oleh beliau dengan sangat terhormat dengan penuh kepercayaan kepada beliau sebagai presiden dan saya harus mempersiapkan masa transisi baik-baik karena saya akan bersama dengan calon presiden rakyat yang lain, namanya Pak Ganjar Pranowo,” jelasnya.
Mahfud MD mengatakan juga bahwa dirinya akan mengundurkan diri dari Menteri pada momentum yang tepat.
“Saya sudah sepakat dengan Pak Ganjar Pranowo, saya mundur pada momentum yang tepat sambil membuat masa transisi itu,” kata Mahfud.
Kemudian Mahfud menjelaskan bahwa pertimbangan tersebut menjadi lebih penting karena selama 3 bulan dirinya sudah memberikan contoh sebagai Menteri yang tidak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayopalembang.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi