paradapos.com – Kejutan muncul dari Menko Polhukam, Mahfud MD, yang memberikan isyarat keterbukaan terkait kemungkinan pengunduran dirinya.
Dalam pernyataannya yang menggema di kalangan publik, Mahfud MD menyampaikan niatnya untuk mundur secara baik-baik dari jabatan Menko Polhukam.
Pernyataan ini memicu berbagai spekulasi dan pertanyaan tentang alasan di balik keputusan tersebut.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut pernyataan mengejutkan Mahfud MD, merinci konteks dan implikasinya terhadap dinamika politik dan pemerintahan saat ini.
Dikutip paradapos.com dari Republika.co.id dan Suara.com pada Rabu, 24 Januari 2024, cawapres nomor urut 3, Mahfud MD memastikan, ia bakal mengundurkan diri dari jabatan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) di kabinet Presiden Jokowi. Kepastian itu disampaikan Mahfud kurang dari sebulan menjelang pencoblosan pada 14 Februari 2024.
Dalam bincang bersama sejumlah relawan dan warga, Mahfud MD awalnya mendapat pertanyaan dari salah seorang warga terkait saran Ganjar Pranowo untuk mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam.
Alasan Ganjar bahwa dengan mundur agar terhindar dari conflict of interest.
Menanggapi hal itu, Mahfud MD mengaku bahwa wacana tersebut sudah disepakati sebelumnya bersama Ganjar Pranowo sebelum memutuskan maju dalam Pilpres 2024.
Bahkan Mahfud MD mengaku sudah memberi isyarat dalam penutup saat sesi wawancara seusai debat cawapres pada Minggu (21/1/2024) kemarin.
"kesepakatan dengan saya, saya pada saat yang tepat akan mengundurkan diri secara baik-baik jadi tidak ada pertentangan," ucapnya.
"Jadi kalau saudara cermat saya kan membacakan sebuah pernyataan, saya berterima kasih kepada Pak Jokowi yang sudah mengangkat saya 4 tahun lalu sebagai Menko Polhukam, dan saya percaya dia punya niat baik untuk mensejahterakan rakyat. Dan sekarang saya akan melanjutkan tugas tersebut bersama dengan Ganjar Pranowo," lanjutnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayopalembang.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi