LombokPost-- Agenda kampanye akbar Ketua Umum partai Nasdem Surya Paloh yang sebelumnya dijadwalkan 1 Februari 2024 dimajukan ke 22 Januari 2024. Percepatan jadwal itu disampaikan Sekretaris DPD Partai Nasdem Wahidjan.
“Kami sudah menerima jadwal dari pusat. Kampanye akbar internal partai Nasdem yang dihadiri Ketum Surya Paloh sudah fix tanggal 22 Januari. Lokasinya di Lombok Timur,” kata Wahidjan pada Lombok Post, kemarin (18/1).
Kepastian kampanye terbuka partai Nasdem itu telah dipastikan dengan keluarnya surat izin dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dijelaskan, Surya Paloh akan menyempatkan diri menyapa warga Lombok Timur di sentra tenun Desa Pringgasela, Kecamatan Pringgasela.
“Setelah itu dilanjutkan agenda kampanye akbar di lapangan umum Masbagik,” papar Wahidjan.
Rapat umum terbuka itu ditegaskan merupakan agenda khusus partai Nasdem. Surya Paloh akan menyemangati kader, pengurus, dan simpatisan partai yang disiapkan berjumlah puluhan ribu orang.
Rapat akbar nasional itu sendiri disebutkan akan lebih fokus pada pemenangan partai di daerah. “Selain itu tentunya bagaimana kita menyongsong kemenangan pilpres juga,” sambungnya.
Sementara itu Ketua I TKD AMIN NTB H Rumaksi menjelaskan jadwal kunjungan Capres 01 Anies Baswedan ke NTB juga sebelumnya disampaikan Timnas pada 22 Januari 2024. Namun sampai saat ini pihaknya masih menunggu kepastian akan hal tersebut. “Bisa jadi bersamaan. Artinya ada dua agenda. Tapi kalau ini belum bisa kami pastikan,” kata Rumaksi.
Kunjungan Surya Paloh menjadi sangat penting bagi Rumaksi. Selain menguatkan semangat kader dan pengurus partai dalam menyongsong kemenangan Pileg 2024 mendatang, Nasdem juga diharapkan menjadi partai pengusung yang memiliki kontribusi signifikan terhadap kemenangan pasangan AMIN di gumi gora.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: lombokpost.jawapos.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi