KABARPALU.NET - Masa kampanye pemilihan umum 2024 telah memasuki fase kritis, dengan lebih dari sebulan berlalu sejak dimulainya pada 28 November 2023. Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) bersama dengan calon legislatif (caleg) telah aktif menyampaikan visi, misi, dan gagasan mereka melalui berbagai format untuk menjangkau pemilih di seluruh pelosok Nusantara. Gimmick kampanye dan saling kritik antar pendukung paslon turut meramaikan dinamika politik nasional.
Perubahan Dukungan Pemilih: Peta Elektoral Terkini
Dalam mengukur perubahan dukungan pemilih, Indikator Politik Indonesia melaksanakan survei nasional pada periode 30 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024. Survei ini mencakup seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih, dengan total sampel sebanyak 4.560 responden.
Baca Juga: Tiga Jari, Tiga Janji: Ganjar Pranowo Perkenalkan Agenda Jitu Pemberantasan Korupsi
Hasil Survei: Pemilih Memilih PDIP sebagai Pilihan Utama
Pertanyaan Survey : Berikut adalah nama-nama partai dan nama-nama calon anggota DPR RI dari DAPIL (Daerah Pemilihan) sini. Jika pemilihan diadakan sekarang, coba Ibu/Bapak coblos dengan jelas yang akan Ibu/Bapak pilih.
Berdasarkan simulasi surat suara partai, hasil survei menunjukkan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) atau calon dari PDIP menduduki posisi puncak dengan dukungan mencapai 21.5%. Sementara itu, Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) memperoleh dukungan sebesar 17.3%, diikuti oleh Partai Golkar dengan 11.1%, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 9.2%.
Tidak hanya memantau dukungan partai, survei juga melibatkan aspek-aspek penting lainnya. Hasil menunjukkan bahwa Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat masing-masing memperoleh dukungan sekitar 6.7%, 5.9%, dan 5.6%. Partai lainnya mengalami dukungan yang lebih rendah, sementara sekitar 11.8% responden belum memilih partai.
Baca Juga: Ketua Umum PBNU Gus Yahya Tanggapi Komentar Tokoh NU soal Dukungan Politik NU di Pilpres 2024
Metodologi Survei: Kredibilitas dan Akurasi
Metodologi survei menggunakan metode multistage random sampling dengan total sampel 4.560 responden dari seluruh provinsi, termasuk oversample di 13 provinsi kunci. Dengan asumsi metode stratified random sampling, ukuran sampel tersebut memberikan toleransi kesalahan sekitar ±2% pada tingkat kepercayaan 95%.
Disclaimer: Hasil survei bersifat dinamis dan dapat berubah mengikuti perkembangan kampanye dan peristiwa politik terkini.
Pantau terus ulasan paradapos.com menyangkut rilis Indikator Politik Indonesia terbaru untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang tren pemilih dan dinamika politik menjelang Pemilu 2024.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kabarpalu.net
Komentar