paradapos.com - Ketua Umum PBNU Periode 2010-2021, KH. Said Aqil Siroj menegaskan dukungan kepada pasangan Capres-Cawapres Nomor urut 1, AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar).
Dukungan yang sama untuk pasangan AMIN juga diungkapkan habaib Probolinggo Raya yang tergabung dalam Laskar Santri Probolinggo Raya.
Said Aqil Siraj yang juga pengasuh Pondok Pesantren Luhur Ats Tsaqafah, Jakarta itu menegaskan dukungannya kepada pasangan yang akrab dengan akronim AMIN hingga 100 persen.
Baca Juga: Ahmad Syaikhu Sebut Jawa Barat Tulang Punggung Kemenangan PKS dan Pasangan AMIN
"Saya dukung (AMIN) 100 persen. Tapi saya ini apa wong Ketua NU bukan, Ketua partai ya bukan," tegasnya.
Kiai Said mengibaratkan dukungannya kepada AMIN dengan kisah seokor semut di zaman Nabi Ibrahim.
Ia berujar saat Nabi Ibrahim dibakar Raja Namrud, semut ikut membantu memadamkan api, meski aksinya itu dicibir oleh hewan yang jauh lebih besar darinya.
Baca Juga: Bersama Stefan William, H. Zulham Nasution Sambangi Warga di RW 01 Kebon Bawang
Ketika Nabi Ibrahim dibakar Raja Namrud. Binatang-binatang besar seperti macan, gajah berupaya meniup api, memadamkan api.
"Termasuk semut. Oleh gajah, oleh macan diketawain. Semut semut, kamu itu nggak efektif, apa gunane kamu, tiupanmu nggak ada gunanya, nggak ada pengaruhnya apa-apa," ujarnya.
"Jawabe semut, saya tahu saya sadar tiupan saya nggak ada apa-apa dibanding tiupanmu yang besar-besar. Tapi ini merupakan simbol, tanda bahwa saya berada di pihak Ibrahim, bukan di pihak Namrud."
Sebab itu, meski Kiai Said tidak punya posisi strategis saat ini, ia memastikan dukungannya itu cukup menjadi bukti jika dirinya ada di posisi Capres-Cawapres Nomor 1.
"Walaupun (posisi saya) nggak ono gunane wes, seperti semut lah nggak ada gunanya lah. Hanya ketahuilah bahwa saya ada di pihak (Capres-Cawapres Nomor) 01," ucap Kiai Said Aqil.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: hallo.id
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi