paradapos.com - Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro menyebut semua tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Bogor ntuk Pemilu 2024 masuk kategori rawan.
Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor telah menetapkan sebanyak 15.228 TPS yang tersebar di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor.
Sementara daftar pemilih tetap (DPT) Kabupaten Bogor untuk Pemilu 2024 sebanyak 3.889.441 pemilih.
Jumlah tersebut menempatkan Kabupaten Bogor sebagai wilayah dengan jumlah pemilih terbesar se-Indonesia untuk tingkat kabupaten.
Baca Juga: Bang Ara Hengkang dari PDIP, Pengamat: Pukulan Telak Bagi PDIP
AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan, karena semua TPS dianggap rawan, pihaknya akan memberlakukan pengamanan yang sama di tiap TPS.
"Semua TPS kami anggap rawan. Sehingga pengamanan kita berlakukan sama untuk menghindarkan dari segala bentuk gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas)," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, Senin 15 Januari 2024.
Menurut AKBP Rio Wahyu Anggoro, pihaknya mengerahkan lebih dari 4.000 personel gabungan dari Polres Bogor, Brimob Polda Jabar, Kodim 0621 Kabupaten Bogor, Satpol PP, hingga Linmas untuk mengamankan Pemilu 2024, khususnya saat pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca Juga: Keajaiban Curug Pelangi: Pesona Alam Tersembunyi di Kabupaten Bogor
Dengan memaksimalkan pengamanan, AKBP Rio Wahyu Anggoro berharap penyelenggaraan Pemilu 2024 di Kabupaten Bogor terbebas dari insiden apapun.
"Semua kami katakan rawan, kami tidak mau underestimate sehingga kami bisa melaksanakan tugas untuk menghindari dari situasi ancaman dan gangguan apapun, sekecil apapun. Saya minta Kabupaten Bogor zero dari insiden apapun," tegasnya.
Baca Juga: Kelebihan dan Kelemahan: Semua yang Perlu Anda Ketahui tentang Samsung Galaxy A25 5G
Tak hanya saat proses pencoblosan, AKBP Rio Wahyu Anggoro mengaku pengamanan dilakukan melekat mulai dari distribusi logistik hingga pasca-pencoblosan Pemilu 2024.
Untuk sebaran petugas pengamanan, AKBP Rio Wahyu Anggoro akan melihat situasi kamtibmasnya dan dilihat dari aspek demografi.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: lenteratimes.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi