paradapos.com- Tahun ini selain Pileg dan Pilpres, Majalengka akan juga mengadakan pesta demokrasi Pemilihan Bupati yang diperkirakan akan digelar bulan November 2024.
Sebagaimana diketahui, Masa Jabatan Bupati dan Wakil Bupati Majalengka H. Karna Sobahi-Tarsono D Mardiana telah berakhir 19 Desember 2023 lalu, dan kini kota angin di pimpin oleh PJ.
Sementara itu, Santer kabar berhembus beberapa nama yang di isukan akan maju dalam kontestasi Pilkada Majalengka 2024.
Setidaknya, ada tiga nama yang santer berhembus Maju Pilkada diantranya Ada nama Nana yang merupakan pengusaha asal selatan Majalengka.
Bahkan Nana sendiri spanduknya sudah bertebaran sejak lama menghiasi beberapa jalanan di wilayah Majalengka.
Kemudian ada Nama Sekda Majalengka Eman Sulaeman yang di kabarkan akan Maju Pilkada Majalengka.
Baca Juga: Tadi Pagi, Kereta Api Pandalungan Anjlok, KAI Minta Maaf, Beberapa Layanan KA Direkayasa
Bahkan di media sosial sudah muncul simpul-simpul relawan untuk mendukung Eman Suherman.
Walau demikian. Sekda Majalengka itu sendiri belum mengumumkan secara resmi apakah dirinya akan Maju Pilkada atau tidak.
Nama lainnya adalah H Karna Sobahi yang merupakan ketua DPC PDI Perjuangan yang baru saja habir masa jabarannya sebagai Bupati Majalengka Desember lalu.
Baca Juga: Audensi dengan TKN Fanta Prabowo-Gibran, Jaringan Pemimpin Redaksi Promedia Dukung Pemilu Damai
Namun demikian, Karna mengungkapkan dirinya belum mulai bergerak untuk Pilkada, Saat ini fokus Pileg dan Pilpres,
"Belum star untuk Pilkada, Ketika ada yang tanya kapan pilkada, sekarang pilpres dan pileg dulu." kata Ketua DPC PDI Perjuangan tersebut, Jumat, 12 Januari 2024.
Dikatakan Karna, Hasil pileg akan menentukan arah Pilkada untuk pemilihan Bupati tahun 2024
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: abchannel.id
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi