SWARGANTARA - Jaringan Pemimpin Redaksi Promedia (JPP) mendukung berlangsungnya pemilihan umum (Pemilu) damai dalam pesta demokrasi 2024.
Sebagaimana diketahui bahwa Pemilu akan diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 14 Februari 2024 mendatang.
Tensi politik beberapa pekan memang terasa kian menghangat, tapi JPP berharap kondisi ini tidak banyak berubah hingga pemilian umum berlangsung.
Hal itu disampaikan dewan pembina JPP, Agus Sulistriyono saat audiensi dengan Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta) di Fanta HQ Jalan Surabaya Jakarta, Sabtu malam, 13 Januari 2024.
"Ini supaya perekonomian nasinoal dan dunia usaha tetap stabil," ujar Sulis melalui keterangan resmi pada Minggu, 14 Januari 2024.
Sulis mengatakan, Promedia dengan total anggota 1.065 media siap mendukung Pemilu damai dengan mempublikasikan konten-konten pyang edukatif dan tidak saling menghujat.
Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan mengapresiasi insiatif JPP. Menurut dia, dukungan yang baik dari media bisa melancarkan pesta demokrasi ini.
Dia mengatakan, TKN Fanta yakin pemilih muda harus dikerahkan karena inilah yang bakal mendongkrak suara Prabowo-Gibran.
Baca Juga: Waketum PKB Sebut Dukungan Khofifah ke Prabowo-Gibran Tak Pengaruhi Nahdliyin Jatim Dukung AMIN
"Makanya, di sisa sebulan ini, kami harus canvasing. Datang ke daerah-daerah supaya target menang satu putaran bisa tercapai," katanya.
Dukungan Relawan Digital PRIDE
Pada kesempatan yang lain, JPP juga memberi dukungan pemilu damai terhadap relawan Prabowo-Gibran Digital Team (PRIDE).
Sekretaris Jenderal JPP Hadi Suprapto mengatakan, media di bawah JPP akan mendukung sepenuhnya pemilu damai. Tentunya salah satunya dengan tidak menyebar konten hoax.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: swargantara.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi