RADAR GRESIK - Memasuki akhir tahun anggaran 2023, Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik kembali melakukan evaluasi terhadap kinerja pendapatan. Hasilnya, Banggar menilai tahun ini Gresik darurat pendapatan. Hal ini membuat ratusan miliar belanja daerag terancam gagal bayar.
Anggota Banggar DPRD Gresik Moh Syafi' AM mengatakan dari hasil evaluasi hingga 13 Desember tambahan pendapatan tidak ada progres signifikan.
"Tidak signifikan tambahan pendapatannya. Sehingga kemungkinan banyak belanja yang terancam gaga bayar," ujarnya.
Baca Juga: Anggota Banggar DPRD Gresik Usulkan Rasionalisasi Target Pendapatan
Sejumlah belanja yanh terancam gagal bayar pada tahun 2023 yakni Dana Bantuan Keuangan (BK) Khusus tahap 2 sekitar Rp 125 miliar. Kemudian, Hibah ke lembaga sekolah swasta sekitar Rp 30 miliar.
"Serta pekerjaan Dinas PUTR, baik yang lelang maupun non lelang sekitar Rp 200 miliar," ungkap dia.
Dikatakan, Banggar akan kembali menggelar rapat lanjutan bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) pada Senin pekan depan. Rapat ini untuk menentukan belanja apa saja yang tidak akan dibayar tahun 2023.
Baca Juga: DPRD Gresik Naikan Honor Pasukan Kuning dan Pasukan Hijau
"Senin kami rapat lagi. Untuk melakukan kesepakatan belanja apa yang tidak dibayar," terangnya.
Ia menambahkan, sebenarnya pada akhir tahun ini pemerintah masih berharap PT Petrokimia Gresik bisa membayar retribusi lahan reklamasi. Nilainya cukup besar diangka Rp 100 miliar.
"Jika pendapatan ini masuk, ada darah segar untuk menyelesaikan pembayaran belanja. Namun, kenyataannya sampai sekarang masih belum ada kejelasan," imbuhnya. (rof)
Artikel asli: radargresik.jawapos.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi