paradapos.com - Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengamini doa lewat pantun oleh Wali Kota Depok Mohammad Idris.
Mohammad Idris mendoakan agar Imam Budi Hartono menjadi wali kota Depok kedepan, untuk meneruskan program yang saat ini dijalani.
"Alhamdulillah, saya ucapkan terima kasih ke Pak Wali telah mendoakan saya kedepan sebagai pengganti beliau," kata Imam Budi Hartono di Depok, Jumat (12/1/2024).
Baca Juga: Pantun Doa Wali Kota Mohammad Idris ke Wakil Wali Kota Depok: Moga Depan Jadi Wali
Pantun doa jadi wali kota ini kata Imam Budi Hartono bentuk pemberian semangat juga untuk dirinya agar bisa lebih baik dalam mengelola pemerintah kota tersebut.
"Mungkin beliau berpantun memberikan doa dan semangat untuk saya bisa lebih baik kedepan dalam mengelola pemerintah," tutur Imam Budi Hartono.
Lebih lanjut Imam Budi Hartono mengaku tidak menyangka Wali Kota Depok Mohammad Idris mendoakan melalui pantun di acara resmi sosialisasi pembangunan Kota Depok 2024 saat pembukaan.
Baca Juga: Satgas Anti Narkoba Tingkat SMP Terbentuk Di Kabupaten Bogor
"Alhamdulillah tak disangka beliau berpantun dalam forum resmi seperti itu. Dan diaminkan pula oleh banyak orang yang ikut dalam acara sosialisasi pembangunan Kota Depok 2024,”
Pria yang juga sebagai Ketua DPD PKS Kota Depok ini mengaku belum pernah meminta restu maju di Pilkada Depok.
Namun saat ini Imam Budi Hartono sebagai Wakil Wali Kota Depok berupaya dan mencoba melengkapi dan membantu tugas Wali Kota Depok Mohammad Idris.
"Saya secara pribadi belum pernah meminta restu dari beliau, saya hanya mencoba melengkapi dan membantu yang ditugasi beliau ke saya," kata Imam Budi Hartono.
Baca Juga: KPU Depok Mulai Lakukan Pelipatan Surat Suara Pemilu 2024 Libatkan 300 Orang Selama 7 Hari
Semoga doa tersebut menjadi kenyataan sehingga bisa meneruskan kebijakan Wali Kota Depok Mohammad Idris.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: beritautama.co.id
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi