Gerakan politik hijau ikut serta dalam kontestasi pilpres 2024 dimana banyak pemilih muda inginkan pemimpin pro iklim. Ikuti yuk kisahnya.
Perlu diketahui bahwa politik hijau (Green Party) merupakan konsep yang menekankan pada alam (Ekosentris), gerakan politik hijau ini memposisikan keseimbangan ekologi sebagai salah satu faktor pertumbuhan dan pembangunan negara selain dari ekonomi.
Dikutip paradapos.com dari berbagai sumber pada Kamis, 11 Januari 2024 diketahui munculnya gerakan politik hijau turut ramaikan Pilpres 2024 kali ini dimana generasi muda sangat peduli terhadap isu lingkungan hidup dan perubahan iklim.
Baca Juga: Sudut Pandang Berseberangan Jusuf Kalla: Mantan Wakil Presiden Ke 6 Sebut Mengapa Anggaran Alutsista Dirahasiakan
Pemilih muda menyoroti tentang partai politik dan capres-cawapres Pilpres 2024 kali ini untuk lebih memfokuskan pembahasan terkait dengan topik lingkungan.
Sholahudin al-Ayubi selaku Manajer Program Transisi Energi Berkeadilan dari Yayasan Indonesia Cerah turut mengatakan, “Kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan itu sangat penting adanya, 3 tahun terakhir ini sudah mengalami peningkatan,” ujarnya dalam sebuah wawancara dikutip dari BBC News Indonesia pada Kamis, 11 Januari 2024.
Paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Cak Imin, paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai capres-cawapres 2024 harus paham betul terhadap struktural lingkungan hidup, pengelolaan sampah dan limbah, pengelolaan bangunan dan lingkungan hemat energi, one million tree planting day (gerakan menanam satu juta pohon), reduksi emisi rumah kaca, dan lain-lain kebijakan-kebijakan pro-iklim.
Baca Juga: Potensi Kepemimpinan Ada Pada Shio Tikus Di Ramalan Shio Pada 12 Januari 2024: Shio Kelinci Sarankan Tetaplah Bersikap Positif Pengaruhi Sekitar Anda
Generasi muda sudah sadar betul bahwa sulit bagi perekonomian untuk berkembang dan mewujudkan masa depan yang lebih baik jika mereka hidup di tengah ancaman krisis iklim.
Pemilih muda menekankan jangan sampai kebijakan-kebijakan capres-cawapres 2024 kedepannya justru merusak lingkungan hidup dan menyebabkan krisis iklim.
Pilpres 2024 kali ini harus dijadikan sebagai tempat yang mewadahi aspirasi rakyat terutama generasi muda yang ingin memasukkan agenda dan gagasan politik hijau untuk melestarikan lingkungan hidup untuk generasi mendatang.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: detik60.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi