Moderator Debat Ketiga Pilpres 2024 Didatangi Timses Paslon Capres-Cawapres Dievaluasi KPU RI

- Kamis, 11 Januari 2024 | 08:40 WIB
Moderator Debat Ketiga Pilpres 2024 Didatangi Timses Paslon Capres-Cawapres Dievaluasi KPU RI

 

 

paradapos.com - Tindakan tim sukses (timses) pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang mendatangi moderator saat debat ketiga Pilres 2024 beberapa hari lalu, menjadi salah satu poin yang dievaluasi oleh KPU RI yang menggelar rapat evaluasi tentang debat pilpres.

"Evaluasi kali ini masih melibatkan tim Paslon dengan KPU," ujar Komisioner KPU RI, August Mellaz kepada wartawan, Rabu (10/1/2024).

Ia mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama tim pasangan calon capres dan cawapres menggelar evaluasi penyelenggaraan debat ketiga Pilpres 2024.

Baca Juga: OTT KPK di Labuhanbatu, Sumut, Sejumlah Pejabat Daerah Diciduk, Termasuk Bupati?

Dalam pertemuan itu dibahas sejumlah hal yang menjadi perhatian, termasuk soal penonton hingga tim sukses yang mendatangi moderator.

"Besok (hari ini Kamis, 11/1/2024), kami akan bertemu dengan penyelenggara untuk penyiarannya, setelah itu baru akan dilanjutkan pertemuan selanjutnya antara KPU, tim paslon dan penyelenggara untuk mempersiapkan debat," lanjut August Mellaz.

Sesuai dengan tata tertib debat Pilpres 2024, kata Mellaz, panelis maupun moderator tidak boleh diganggu.

Mengenai hal ini, kata Mellaz, juga sudah sampaikan kepada tim pasangan calon (paslon) capres dan cawapres 2024.

Baca Juga: Dokter Berusia 65 Tahun Ditemukan Tewas Membusuk di Rumahnya di Ciputat

"Ya, ketika ini kan posisi tata tertib ya, yang namanya tata tertib itu paslon dan kemudian panelis serta moderator itu tidak boleh sama sekali mengalami gangguan atau kendala, semacam itu kan kemarin sempat muncul dan viral juga. Itu bagian dari evaluasi kami," terangnya.

Selain itu, KPU menyatakan yel-yel dari pendukung dan umpatan dari pendukung terhadap salah satu Paslon saat debat berlangsung juga menjadi bahan evaluasi.

"Nah itu (umpatan), bagian dari evaluasi karena itu kan bisa menjatuhkan seseorang, kemudian bisa dianggap kebencian gitu kan, itu sama sekali dilarang," tukasnya.***

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: indotren.com

Komentar